Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, menganggap tidak ada salahnya dokter umum melakukan operasi sesar atau menangani kelahiran selama menunggu pemenuhan dokter spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi) di Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan pelosok. Asalkan, kata dia, dokter umum tersebut harus diberikan pelatihan.
Hal itu disampaikan Irma Suryani menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengenai pemberian kewenangan kepada dokter umum untuk melakukan operasi sesar dalam kondisi tertentu.
"Sambil menunggu pemenuhan dokter specialis (obgyn) saya kira tidak ada salahnya dokter umum dilatih menangani kelahiran," kata Irma kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).
Legislator asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menyebut faktanya di Indonesia khususnya di daerah terpencil dan pelosok memang kekurangan dokter spesialis terlebih dokter dengan sub spesialis.
"Selama ini di daerah 3 T yang praktek dan menangani apa pun malah kadang bidan. Seharusnya kan bidan tidak boleh mengobati orang sakit, karena fungsi bidan hanya untuk menangani kelahiran, tetapi karena disana tidam ada dokter maka praktik tersebut terjadi," katanya.

Untuk itu, kata dia, dalam keadaan terpaksa karena tak ada dokter spesialis, maka dokter umum harus diberikan pelatihan supaya bisa menangani kelahiran.
"Tentu lah, sesungguhnya dokter umum kan jika terpaksa juga mampu membantu kelahiran di desa desa," pungkasnya.
Usulan Menkes Budi Sadikin
Sebelumnya, sebuah usulan dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengenai pemberian kewenangan kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar dalam kondisi tertentu menuai sorotan luas di media sosial.
Baca Juga: Usul Program Siswa ke Barak jadi Pendidikan Nasional, JPPI Kritik Menteri Pigai: Hina Akal Sehat!
Usulan ini disampaikan dalam diskusi bersama jurnalis senior Rosiana Silalahi di sebuah acara di televisi. Hal tersebut pun segera menimbulkan perdebatan di kalangan tenaga medis maupun masyarakat umum.