Suara.com - Mayor (Cpl) Anda Rohanda, prajurit Gupusmu III Jakarta yang gugur dalam insiden ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut, dikenal sebagai sosok yang militan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.
Hal tersebut disampaikan oleh Letkol Cpl Bambang Mujianto, rekan sekaligus sahabat lama almarhum yang pernah bertugas bersama di Gudang Pusat Munisi III (Gupusmu III) pada 2005.
“Beliau adalah sosok yang militan. Seorang militer sejati. Apa yang didapat dari ilmu dan pelatihan langsung diaplikasikan di lapangan, dan dia tidak pernah ragu-ragu,” ujar Bambang saat ditemui di rumah duka di Bandung, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (13/5/2025).
Menurut Bambang, almarhum selalu mengutamakan tugas, namun tetap tidak melupakan keluarga. Dalam keseharian, Mayor Anda dikenal sebagai pribadi yang tegas namun santai dan mudah bergaul dengan rekan-rekan satuan.
“Dia orangnya tegas. A ya A, B ya B. Tapi juga selow, sering bercanda. Kalau sudah tugas, dia sangat serius. Tegas dan fokus,” kata dia.
Terkait insiden pemusnahan , Bambang meyakini bahwa peristiwa tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian. Ia menegaskan bahwa seluruh prosedur telah dijalankan dan almarhum merupakan ahli di bidang peledakan.
“Ini mungkin memang takdir. Saya yakin bukan kecerobohan beliau. Semua prosedur sudah dijalankan. Karena dia itu ahlinya peledakan. Tidak mungkin dia salah,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebelum kejadian, almarhum sebenarnya direncanakan untuk menjadi pelatih dan pembina generasi baru prajurit.
“Setelah dari tugas ini, rencananya beliau akan mengkader adik-adiknya. Tapi tidak disangka, tidak diduga,” ucapnya.
Baca Juga: Ledakan Maut di Garut, DPR Minta TNI Tak Beri Akses Warga Ambil Sisa-sisa Material
Mayor (Cpl) Anda Rohana gugur dalam tugas saat melaksanakan pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5) dengan menewaskan 13 orang, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Wanti-wanti DPR Soal Pemusnahan Amunisi Afkir
Di sisi lain, anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mengingatkan kepada jajaran TNI agar pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak agar digelar di lokasi yang steril dari masyarakat sipil, guna mencegah insiden seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, hingga menimbulkan belasan korban jiwa.
Menurut dia, TNI dan seluruh aparat terkait harus lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keberadaan gudang amunisi, apalagi yang berada di dekat kawasan pemukiman. Di sisi lain, dia imbau agar TNI tidak memberikan akses kepada masyarakat untuk mengambil sisa-sisa material amunisi tersebut.
"Praktik ini sangat membahayakan dan bisa memicu ledakan susulan, sebagaimana diduga terjadi dalam peristiwa Garut," kata Amelia di Jakarta, Selasa.
Sebagai legislator yang membidangi urusan pertahanan dan militer, dia mendorong kepada Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI untuk segera merelokasi dan mendesain ulang seluruh gudang amunisi TNI dengan mempertimbangkan dinamika demografi dan tata ruang.