Prabowo Sebut Pemerintah Komitmen Jalankan Agenda Besar: Reformasi Politik Birokrasi

Rabu, 14 Mei 2025 | 22:52 WIB
Prabowo Sebut Pemerintah Komitmen Jalankan Agenda Besar: Reformasi Politik Birokrasi
Presiden Prabowo Subianto. [Tangkapan layar]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi politik dan birokrasi.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo di tengah sambutannya mengenai tantangan-tantangan negara di Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Mulanya, Prabowo mengatakan bahwa tantangan negara maupun umat Islam bukan hanya tentang permasalahan di Palestina.

Menurut Prabowo tantangan yang saat ini sedang dihadapi di mana-mana dan menjadi sumber kelemahan, yaitu persoalan kemiskinan, kelaparan, korupsi, ketimpangan pendidikan, dan ketidakmampuan mengelola dan menjaga sumber daya negara masing-masing.

Prabowo lantas memukui tema yang diambil dalam pelaksanaan PUIC tahun ini yang ia anggap sangat benar dan sangat strategis, yakni 'Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience'.

"Tanpa tata kelola yang baik, tanpa lembaga yang kuat, tanpa pemimpin-pemimpin yang jujur, pejabat-pejabat yang mengabdi kepada rakyatnya negara tak akan pernah memiliki daya tahan, apalagi daya saing," kata Prabowo pada Rabu 14 Mei 2025.

Prabowo lantas memaparkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjalankan sejumlah agenda besar yang saat ini sedang dilakukan.

Mulai dari reformasi politik dan birokrasi hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM)

"Pemerintah Indonesia saat ini berkomitmen menjalankan beberapa agenda besar mulai dari reformasi politik dan birokrasi, pembangunan sumber daya manusia, swasembada pangan dan energi, hingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Prabowo.

Baca Juga: Tegaskan Tetap Bersama Palestina, Prabowo Ajak Negara-negara Islam Bersatu Atasi Perbedaan

Prabowo berkeyakinan, solusi untuk masalah di dunia dimulai dari mengatasi masalah di internal negara masing-masing.

"Karena kami percaya, solusi bagi masalah dunia dimulai dari bangsa kita sendiri. Apakah bangsa kita masing-masing berhasil mengatasi masalah internalnya sendiri," kata Prabowo.

"Saudara-saudara sekalian, kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan? Kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina, bahkan suara kita pun tidak akan didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat," sambung Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, Sidang Komite Eksekutif ke-53 PUIC dipimpin langsung oleh Mardani Ali Sera, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

Sidang kali ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi PUIC ke-19 yang digelar di Jakarta.

Dalam forum ini, Mardani menyampaikan apresiasi atas kehadiran para delegasi dan menekankan pentingnya kolaborasi antarparlemen negara anggota OKI untuk menghadapi persoalan bersama umat Muslim dunia, mulai dari kesenjangan sosial-ekonomi, rendahnya kualitas sumber daya manusia, hingga meningkatnya Islamfobia.

Ia menegaskan bahwa PUIC harus berperan aktif sebagai kekuatan moral dan politik dalam mendorong terciptanya dunia yang damai, adil dan sejahtera sesuai dengan semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘aalamiin).

Lebih lanjut, Mardani menyerukan dan mengecam keras Israel yang memperluas pemukiman dengan cara ilegal serta genosida sistematis yang terjadi di Gaza.

Pemerintah Indonesia mendesak seluruh anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melalui diplomasi parlementer, solidaritas kemanusiaan. 

Selain itu, dukungan terhadap proses hukum internasional untuk menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel guna menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina.

Mengusung tema 'Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience', pagi ini juga mengesahkan sejumlah agenda penting termasuk laporan Sekretaris Jenderal PUIC, pembaruan agenda empat komite tetap, serta persiapan untuk sidang-sidang PUIC mendatang.

Tema ini menyoroti pentingnya pemerintahan yang efektif dan lembaga yang kuat dalam memperkuat daya tahan negara-negara Muslim menghadapi dinamika global.

Dalam sesi tersebut, delegasi Arab Saudi menyatakan dukungan terhadap penyeledaian konflik Pakistan-India dan menekankan pentingnya persatuan di antara negara-negara Muslim, mengingat kekuatan dan potensi besar yang dimiliki.

Delegasi Iran juga menyampaikan persetujuan terhadap semua inisiatif positif yang dihasilkan oleh PUIC.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI