2 Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, BPOM Sebut Indonesia Banyak Diuntungkan

Kamis, 15 Mei 2025 | 16:25 WIB
2 Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, BPOM Sebut Indonesia Banyak Diuntungkan
ILUSTRASI--2 Ribu Warga Bakal Divaksin TBC Bill Gates, BPOM Sebut Indonesia Banyak Diuntungkan. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengatakan, Indonesia ada akan mendapatkan 2.000 uji coba vaksin Tuberkulosis (TB) baru yang dikembangkan oleh pendiri Microsoft, Bill Gates

Taruna Ikrar mengatakan, uji klinis vaksin tersebut pada fase 1 dan 2 sudah sudah dilakukan di Swiss dan sejumlah negara lainnya. Tinggal uji klinis fase ke 3 untuk 20 ribu vaksin yang 2 ribu diantaranya akan diujicobakan di Indonesia. 

"2.000 sampel ini didapat dari mana? Nah 2.000 karena kan harus multi center. Dilakukan di Indonesia 2.000 orang. 18.000-nya di mana? Di negara lain," kata Taruna Ikrar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). 

Taruna Ikrar lantas menjelaskan, mengapa Indonesia mau menjadi tempat uji klinis vaksin tersebut, yakni karena manfaatnya untuk rakyat. 

"Nah kita tahu rakyat kita di Indonesia ini penderita tuberkulosisnya tertinggi kedua di dunia. Jumlahnya berapa? Lebih dari 1 juta," katanya. 

Kepala BPOM Taruna Ikrar. (Suara.com.Lilis)
Kepala BPOM Taruna Ikrar. (Suara.com.Lilis)

"Dan ternyata ada 100.000 lebih meninggal setiap tahun. Berarti ada yang meninggal setiap bulan. Berapa yang meninggal setiap bulan? Jadi kesimpulannya kita membutuhkan vaksin ini," sambungnya.

Menurutnya, kalau Indonesia menjadi bagian dari uji klinis secara global dampaknya akan bagus.  

"Nanti setelah hasilnya bagus dan dapat izin edar, negara yang pertama yang mendapatkan akses ketersediaan vaksin ini adalah negeri kita. Karena kita berkontribusi. Bahkan nanti produksinya bisa saja dilaksanakan di negeri kita. Jadi banyak keuntungannya untuk mengantisipasi penyakit tuberkulosis yang begitu besar sekarang ini," katanya. 

Sementara itu, kata dia, hasil dari uji coba klinis ini kemungkinan hasilnya akan terlihat dalam 2 tahun. 

Baca Juga: Heboh Video Pria Ngaku Waras: Kalau Ijazah Jokowi Palsu, Saya Janji Telan Panci Satu Pabrik!

"Jadi sekitar 2 tahun ke depan kita lihat. Karena kan itu harus disikronisasi dengan hasil uji klinis di negara lain kan kita tahu kita cuma 2 ribu partisipan di Indonesia. Sementara di negara lain berapa? 18 ribu. Itu kan perlu disikronisasi hasilnya nanti," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI