“Sejatinya, sunnah tawaf memiliki peran penting dalam menyempurnakan tawaf wajib, meningkatkan pahala, melengkapi ibadah, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW,” tegasnya.
Tawaf adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji dan umrah.
Secara harfiah, tawaf berarti mengelilingi.
Dalam konteks ibadah, tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama.

Makna dan Simbolisme Tawaf:
Meneladani Malaikat: Tawaf dipercaya meneladani para malaikat yang senantiasa bertawaf di sekitar 'Arsy (Singgasana Allah).
Pernyataan Tauhid: Gerakan mengelilingi Ka'bah sebagai pusat menunjukkan bahwa Allah adalah pusat dari segala ibadah dan kehidupan seorang Muslim.
Persatuan Umat: Tawaf menyatukan umat Islam dari seluruh dunia dalam satu gerakan yang sama, melambangkan persatuan dan kesetaraan di hadapan Allah.
Penghambaan Diri: Tawaf adalah wujud penghambaan diri kepada Allah, mengakui kebesaran-Nya dan merendahkan diri di hadapan-Nya.
Baca Juga: Bayar Dam Haji 2025 Kini Harus Lewat Rekening Resmi Baznas, Ini Mekanismenya
Mengikuti Sunnah Nabi: Tawaf adalah ibadah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga melaksanakannya berarti mengikuti sunnah beliau.
Jenis-Jenis Tawaf dalam Haji:
1. Tawaf Qudum: Tawaf selamat datang yang dilakukan setibanya di Mekah. Tawaf ini disunnahkan bagi jamaah haji yang melaksanakan haji *ifrad* atau *qiran*.
2. Tawaf Ifadah: Tawaf rukun haji yang wajib dilaksanakan setelah wukuf di Arafah dan melempar jumrah. Tanpa tawaf ini, haji tidak sah.
3. Tawaf Wada': Tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Tawaf ini wajib bagi semua jamaah haji, kecuali wanita yang sedang haid.
4. Tawaf Sunnah: Tawaf yang dilakukan di luar rangkaian ibadah haji atau umrah, sebagai bentuk ibadah tambahan.