Manggarai Bersalawat Solusi Cegah Tawuran? Pramono: Saya Tak Minta Orang Berantem Harus Salawatan

Jum'at, 16 Mei 2025 | 16:57 WIB
Manggarai Bersalawat Solusi Cegah Tawuran? Pramono: Saya Tak Minta Orang Berantem Harus Salawatan
Manggarai Bersalawat Solusi Cegah Tawuran? Pramono: Saya Tak Minta Orang Berantem Harus Salawatan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan penjelasan soal rencana membuat kegiatan bertajuk "Manggarai Bersalawat" setelah masih maraknya tawuran di kawasan itu.

Pramono menyatakan tak bermaksud mendikotomikan persoalan Manggarai dengan meminta pihak yang berkonflik untuk bersalawat.

Menurutnya, kegiatan Manggarai Bersalawat adalah salah satu upaya pendekatan agamis dan budaya yang dipakai demi menyelesaikan masalah tawuran

Di samping itu, ia juga akan melakukan pendekatan lainnya agar tak ada lagi kekerasan di Manggarai.

"Berkaitan dengan Manggarai Bersalawat sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus bersalawat, enggak," ujar Pramono di Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025).

"Saya melakukan bagaimana pendekatan dengan berbagai aspek termasuk pendekatan keagamaan," lanjutnya menambahkan.

Pendekatan lainnya yang dilakukan adalah dengan memperbanyak kegiatan positif di kawasan Manggarai.

Untuk itu, ia akan mengaktifasi berbagai fasilitas publik untuk bisa dipakai masyarakat sekitar beraktivitas.

"Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka tempat ruang untuk orang berolahraga sebanyak mungkin," beber mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden ke-7 RI, Jokowi itu. 

Baca Juga: Bisa Bikin Drop dan Rusak Sistem, Para Profesor FKUI Kecewa Kebijakan Prabowo: Kami Prihatin!

Begitu juga dengan kebijakannya membuka taman-taman sampai malam hari.

Diharapkan masyarakat punya tempat untuk berekspresi sehingga terhindar dari kegiatan negatif.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Fakhri)

"Itu akan membuat orang energinya tersalurkan maka nanti malam mulai mengaktivasi taman di Jakarta bukan untuk ngurangi tawuran, enggak ada hubungannya taman sama tawuran engggak ada," tutur Pramono. 

"Taman untuk ekspresi orang sebanyak mungkin menyalurkan energinya menjadi positif itu yang saya lakukan," lanjutnya menambahkan.

Kemudian, ia juga menilai akar permasalahan tawuran di Manggarai yang sudah berlarut-larut karena banyaknya pemuda pengangguran.

Karena itu, Politisi PDI Perjuangan itu menjanjikan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

"Membuka lapangan pekerjaan itu menurut saya solusinya lebih pasti karena memang seperti di Manggarai yang dibutuhkan anak-anak disana bisa bekerja dan saya akan melakukan itu," pungkasnya.

Gagas "Manggarai Bersalawat" Demi Cegah Tawuran 

Pramono Anung berencana menggelar kegiatan bernama "Manggarai Bersalawat" dalam waktu dekat. Acara ini dilakukan demi menyudahi tawuran yang kerap terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

Menurut Pramono, penyelesaian tawuran yang sudah seperti ajang rutin ini perlu dilakukan secara substansial.

Pramono berencana mengundang para pihak yang bertikai hingga berujung tawuran untuk membahas apa yang jadi persoalan mereka.

Underpass Manggarai kerap dijadikan tempat tawuran. (Suara.com/faqih)
ILUSTRASI--Penampakan Underpass Manggarai, Jakarta Selatan yang kerap dijadikan tempat tawuran antarkelompok warga. (Suara.com/faqih)

"Saya akan menggagas apa yang dinamakan Manggarai Bersalawat. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu, duduk bareng," ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (13/5/2025). 

"Karena enggak bisa hanya menyalahkan saja. Karena menurut saya cara-cara seperti itu lain," lanjutnya.

Menurut Pramono, tawuran kerap terjadi karena banyaknya pengangguran di kawasan Manggarai. Kemudian, ia juga menyoroti minimnya kegiatan positif warga seperti olahraga.

"Salah satu faktor adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana yang mohon maaf belum punya pekerjaan tetap. Kemudian ada sarana olahraga dan sarana-sarana lain yang tidak termanfaatkan secara baik," jelasnya.

Dengan menggelar Manggarai Bersholawat, Pramono menyebut langkah yang diambil merupakan pendekatan agamis dan kultural. 

Cara ini dianggapnya lebih efektif untuk menyelesaikan persoalan kubu yang bertikai di Manggarai.

"Dengan demikian ada pendekatan kultural, keagamaan, orang dihargai. Tapi juga mereka problemnya memang banyak yang belum mendapatkan pekerjaan," beber politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu. 

Apalagi, warga Manggarai disebutnya cukup religius meski di satu sisi kerap mengadakan tawuran.

Pramono meyakni Manggarai Bersolawat bisa lebih diterima dan menjadi solusi atas masalah yang ada.

"Karena mayoritas di Manggarai ini kan mohon maaf agamanya Islam. Salatnya rajin, tapi tawurannya juga sering kan gitu. Sehingga dengan demikian ini untuk didamaikan bersama-sama," pungkas Pramono. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI