Suara.com - Sebanyak 1.197 orang terjaring dalam Operasi Berantas Jaya 2025. Adapun dalam operasi ini menyasar kepada para pelaku aksi premanisme yang marak terjadi.
“Polda Metro Jaya dan jajaran sudah berhasil mengamankan 1.197 orang,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, di Polda Metro Jaya, Jumat (16/5/2025).
Reonald menyampaikan dari ribuan orang tersebut, sebanyak 125 orang dilakukan penyidikan lebih lanjut.
Sementara sisanya yang lain hanya dilakukan pembinaan dan pengawasan. Sebanyak 1.072 itu dikenakan wajib lapor oleh petugas.
Adapun mereka yang dikenakan wajib lapor merupakan tukang parkir liar, pengamen, hingga pelaku tawuran.
“Jenis pelanggarannya ada Pam Ogah, ada parkir liar, ada pengamen, ada pelaku tawuran, kemudian mata elang atau debt collector, kemudian premanisme atau preman yang suka memeras di jalan, kemudian oknum ormas,” jelasnya.
“Jumlah barang bukti, uang yang bisa kami amankan itu kurang lebih, Rp36 juta,” imbuhnya.
Sementara, perbuatan pidana dalam operasi kali ini mayoritas soal pemerasan. Total ada 626 kasus pemerasan, penganiayaan 8 kasus, pengeroyokan 11 kasus, curas 2 kasus, curat 7 kasus, sajam 15 perkara.
Kemudian, selama sepekan terakhir polisi repot mencopot atribut ormas. Atribut paling banyak terdapak di Jakarta Pusat, dengan 141 atribut.
Baca Juga: Palak PSN Prabowo Rp5 T, Wagub Banten Murka: Pengusaha Bergaya Preman Harus Ditindak, Ini Kriminal!
Meski demikian Reonald ogah merinci atribut ormas terseut.
“Penindakan pelepasan atau pencopotan atribut ormas di wilayah Jakarta Pusat yang terbanyak, sebanyak 141. Saya tidak usah sebut nama ormasnya,” katanya.
Anak Buah Hercules Ditangkap
Sebelumnya, sebanyak 22 orang warga sebelumnua, ditangkap atas dugaan tindak premanisme di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Adapun, aksi premanisme yang dilakukan puluhan orang ini yakni dengan mengelola lahan parkir, yang berada di bahu jalan.
Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Bayu Nugroho, dalam intrograsinya, kepada sejumlah orang tersebut mengantongi sebuah nama, yang disebut-sebut sebagai penanggung jawab mereka.
Adapun sejumlah anggota Ormas yang ditangkap berasal dari Grib dan Forum Betawi Rempug (FBR).