Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyebut produksi komoditi beras dan jagung dalam negeri saat ini tertinggi sepanjang sejarah.
Menurut Kepala Negara, kondisi itu semakin membuat Indonesia mengarah ke swasembada pangan.
Prabowo mengklaim hal tersebut saat berpidato di acara Kongres ke IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR) yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Sabtu (17/5/2025).
Presiden Prabowo menilai momen itu sebagai capaian yang membanggakan di awal pemerintahannya.
"Dengan waktu yang singkat kita buktikan, kita sudah ke arah swasembada pangan di luar dugaan kita. Produksi beras dan jagung kita tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," tutur Prabowo.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini rata-rata peningkatan produksi beras di daerah mencapai 10 persen.
Bahkan peningkatan tertinggi mencapai 25 persen terjadi di Sumatera Selatan.
Melihat kondisi tersebut, Prabowo meyakini jika masa depan Indonesia akan cerah.
Sekalipun menurutnya, ada pihak-pihak yang berupaya ingin mencitrakan seolah-olah Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Risih Gembar-gembor 2 Periode, Prabowo Ingin Beri Kesan Tak Ambisius Kekuasaan
"Saudara-saudara sekalian masa depan kita cerah, walaupun ada yang ingin mencitrakan seolah-olah masa depan kita tidak baik. Kita hadapi banyak tantangan, kita hadapi banyak kesulitan, tetapi kekuatan kita besar," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, dia juga menekankan akan terus berupaya menciptakan pemerintahan yang bersih.
Lebih lanjut, Prabowo ingin seluruh kekayaan negara benar-benar dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Yakni dengan mencanangkan kemiskinan dan menghilangkan kelaparan.
"Kita sudah canangkan, kita akan menurunkan kemiskinan, kita akan mengurangi kemiskinan. Kita akan menghilangkan kelaparan dari Republik Indonesia," tegas Prabowo.
Komitmen berantas korupsi
Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan pemerintah akan terus berupaya memberantas praktik korupsi di Indonesia.
Bahkan Presiden Prabowo membeberkan jika selama enam tahun menjabat telah berhasil menyelamatkan ratusan triliun kekayaan negara.
Hal itu disampaikan Prabowo saat berpidato di acara Kongres ke IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
"Saya sudah buktikan dalam enam bulan pemerintahan yang saya pimpin, kita sudah selamatkan ratusan triliun uang rakyat kita sudah selamatkan," ungkap Prabowo.
Prabowo menungkapkan bahwa apa yang dilakukan itu sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.
Ketua Umum Gerindra tersebut menekankan bahwa kekayaan negara sudah seharusnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
"Untuk kesekian kali lagi saya tegaskan, ini sumpah saya, ini tekad saya," tegas Prabowo.
Lebih lanjut dia lantas menyinggung soal kinerja aparat penegak hukum.
Di mana Prabowo menyebut hampir setiap hari aparat penegak hukum di pemerintahannya tersebut membongkar kasus-kasus korupsi.
"Dan kita tidak akan berhenti," ujar dia.
Apa yang dilakukan aparat penegak hukum dalam membongkar kasus-kasus korupsi tersebut menurut Prabowo bukan tanpa tantangan.
Prabowo mengaku kerap menerima laporan bahwa para aparat penegak hukum itu juga mendapat banyak ancaman.
"Saya tahu ada penegak-penegak hukum yang diancam, saya tahu, saya dapat laporan. Ada yang rumahnya didatangi, ada yang mobilnya diikuti, ada yang rumahnya difoto. Kita paham itu," bebernya.
Kendati begitu Prabowo menegaskan pemerintah dan aparat penegak hukum tidak akan gentar.
Dia ingin meninggalkan nama baik dengan melakukan tugas sebaik-baiknya dengan memberantas korupsi tanpa pandang bulu.
"Kita tidak gentar, saya tidak gentar. Usia saya 73 tahun, saya hanya ingin meninggalkan nama baik. Saya akan melaksanakan tugas saya, saya akan tegakkan keadilan, saya akan melawan segala bentuk korupsi di republik ini tanpa pandang bulu," terang Prabowo.