"Kasmudjo mengungkap saat Jokowi kuliah tahun 1980-1985, dia masih menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen, sehingga belum boleh mengajar langsung dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa. BERARTI, di 2017 JOKOWI TELAH MENIPU PUBLIK!," tulisnya.
Unggahan ini pun dengan cepat viral dan memicu beragam reaksi netizen. Ada yang menyayangkan pernyataan Jokowi di masa lalu, sementara yang lain mencoba memberi sudut pandang alternatif.
Pengguna @tuk**** menulis, "Bukankah ini kontradiktif bang: dahulu @jokowi memperkenalkan beliau sebagai dospemnya dan beliau meng iya kan, tetapi mengapa saat ini pak Kasmudjo mengaku hanya sbg asdos. Jadi siapa yg bohong dlm hal ini?."
Namun, tidak semua melihatnya sebagai bentuk kebohongan. Akun @sin**** mencoba memberi penjelasan lebih lunak, "Lebih tepatnya Bapak Kasmudjo adalah mentor nya Pak Jokowi, seseorang yang meninggalkan kesan yang mendalam saat pak Jokowi sedang berproses di UGM."
Komentar serupa juga datang dari @agn**** yang mempertanyakan kemungkinan pembohongan publik.
"Dengan adanya pengakuan terbaru bapak Kasmudjo bahwa beliau saat itu hanya sebagai asisten dosen, apakah @jokowi bisa disebut melakukan pembohongan publik pada tahun 2017 ketika dia memperkenalkan ke khalayak umum bahwa pak Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya?," kata akun itu.
Namun, sebagian netizen justru melihat hal ini sebagai pengalihan isu semata dan membela Presiden Jokowi.
Pengguna @oki**** menuliskan, "Kasmudjo bilang Jokowi masuk tahun 80 dan lulus tahun 85. Artinya apa, ya Jokowi pernah kuliah dan lulus dari UGM. Masak sih lu maksa orang harus percaya elu, dari pada percaya dosen dan kampus yg mengeluarkan ijazah?"
Baca Juga: Nizar Ahmad Saputra, Dari Relawan Jokowi Kini Diangkat Jadi Komisaris Bank Syariah Indonesia