
Hakim menyatakan bahwa Roy terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Ia dinilai dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi elektronik yang memiliki muatan kebencian atau permusuhan terhadap individu maupun kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).
Vonis ini menjadi peringatan penting tentang batasan kebebasan berekspresi di ruang digital, terutama bagi tokoh publik yang memiliki pengaruh besar terhadap opini masyarakat.
Dalam amar putusannya, hakim juga menyoroti bahwa tindakan Roy Suryo berpotensi memecah belah kerukunan dan mengganggu keharmonisan sosial, apalagi dilakukan di tengah situasi politik dan sosial yang sensitif.
Dengan demikian, foto yang beredar merupakan foto dari tahun 2022 dan bukan foto saat ini, serta tidak terkait dengan dugaan kasus ijazah palsu Presiden Jokowi.
Dalam perkembangan kasus tudingan ijazah palsu yang dilaporkan oleh Jokowi, Roy Suryo memenuhi undangan klarifikasi di Polda Metro Jaya. Mantan Menpora itu menyampaikan bahwa dirinya telah menjalani pemeriksaan dengan menjawab 24 pertanyaan dari penyidik Polda Metro Jaya pada Kamis (15/5).
Dengan demikian, foto tersebut dalam klasifikasi hoaks, atau bukan berita benar.