Jokowi 'Ngelirik' Kursi Ketum PSI, Bahlil Lahadalia: Nggak Boleh Komentari Partai Lain

Selasa, 20 Mei 2025 | 08:37 WIB
Jokowi 'Ngelirik' Kursi Ketum PSI, Bahlil Lahadalia: Nggak Boleh Komentari Partai Lain
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku tidak ambil pusing dengan isu jokowi akan mencalonkan diri menjadi Ketum PSI. [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Termutakhir, Jokowi mulai disebut-sebut melirik kursi Ketua Umum PSI. Bahkan kepada awak media, ia mengaku sedang mengalkulasi kemungkinan dirinya mendaftar sebagai Ketua Umum PSI.

Namun ia tak ingin terburu-buru mengambil keputusan, mengingat masa pendaftaran masih tersedia cukup panjang hingga 18 Juni 2025.

Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ema)
Ilustrasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ilustrasi Presiden ketujuh RI Joko Widodo. Nama Jokowi menjadi salah satu penghangat bursa Ketua Umum PSI. [Suara.com/Ema]

"Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," ucap Jokowi.

Selain itu, saat disinggung kemungkinan bersaing dengan putra bungsunya yang kini menjadi Ketum PSI, Kaesang Pangarep, ia hanya berkelakar bahwa calon lain kemungkinan tidak akan mendaftar jika dirinya maju.

“Kalau saya mendaftar mungkin yang lain nggak mendaftar. Mungkin,” katanya.

Pernyataan Jokowi tersebut bukan tanpa sebab. Pada masa Pemilu 2024 lalu, Kaesang pernah bersedia memberikan posisi Ketua Umum PSI kepada ayahnya.

Isyarat itu disampaikan Kaesang ketika bersama Jokowi bertemu dengan sejumlah kader PSI di Medan, Sumatera Utara. Saat itu Jokowi juga mengakui sudah lama menyukai partai berlambang bunga mawar.

Keidentikan Jokowi dengan PSI juga tercermin dari konsep baru yang diusung partai tersebut, yakni partai perorangan yang terinspirasi dari gagasan partai super Tbk Jokowi.

Pada 3 Maret 2025 lalu, Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman kepada Suara.com blak-blakan mengakui itu.

Baca Juga: Jokowi Lirik Kursi Ketum PSI, Peluang dan Tantangan di Depan Mata

Selain terinspirasi dari Jokowi, konsep partai super Tbk ini menurutnya juga telah banyak diterapkan di beberapa negara; seperti Partai Podemos di Spanyol dan Five Stars Movement atau M5S di Italia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI