Dia menyebutkan kalau masa pemerintahan kabinet Prabowo masih seumur jagung untuk dilakukan reshuffle. Menurutnya terlalu cepat untuk dirombak kembali.
"Sebuah pemerintahan itu cuma lima tahun, secara formal, ya. Ini baru berapa bulan di-reshuffle, yang ada malah enggak produktif," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Kendati begitu, Habiburokhman memastikan bahwa Prabowo bisa leluasa mengatur kabinetnya sendiri.
Bahkan, dia menyebutkan kalau Prabowo tidak mungkin dicurangi oleh para menterinya sendiri.
Menurutnya, Prabowo juga memiliki intuisi politik yang tajam dan tidak mudah ditipu oleh siapa pun di lingkaran kekuasaannya.
Ia mengibaratkan bahwa Presiden Prabowo memiliki 'indra keenam' yang membuatnya mampu mengenali siapa saja yang tidak datang dengan niat tulus.
Sikap itu, katanya, telah dia lihat dari Prabowo sejak Habiburokhman bergabung dengan Partai Gerindra pada 2010 lalu.
"Dia ada kayak indera ke-6 gitu Pak Prabowo ini. Ada yang tukang ulah, dia tahu. Memang tentu Pak Prabowo ini punya strategi dalam me-manage sumber daya manusia di sekitar beliau," ucapnya.
Sebelumnya dalam beberapa kali kesempatan, isu reshuffle kerap bergulir terutama setelah 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran. Bahkan, beberapa waktu lalu sempat bergulir sejumlah nama menteri yang dianggap layak untuk dilakukan diganti.
Baca Juga: Menyingkap Makna di Balik Larangan Gembar-gembor Dua Periode Prabowo
Tak hanya tuntutan perombakan di awak Kabinet Merah Putih, bahkan sejumlah jenderal menyampaikan tuntutan untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari kursi wakil presiden. Meski begitu hingga kini desakan agar Presiden Prabowo melakukan reshuffle terus mengalir.