Jelang Wukuf, Kemenkes RI Sarankan Jemaah Haji Lansia Kurangi Ibadah Sunah untuk Jaga Fisik

Minggu, 25 Mei 2025 | 16:30 WIB
Jelang Wukuf, Kemenkes RI Sarankan Jemaah Haji Lansia Kurangi Ibadah Sunah untuk Jaga Fisik
Ilustrasi jemaah asal Indonesia tengah menjalani ibadah haji di tanah suci. [Suara.com/Rochmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jemaah Haji Perempuan yang Haid Bisa Jalankan Wukuf

Sementara itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Badriyah Fayumi menyampaikan bahwa jamaah haji perempuan yang sedang mengalami haid tetap bisa melaksanakan wukuf.

"Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci,” kata Badriyah, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia juga menyampaikan bahwa jika jamaah haji perempuan mengalami haid saat baru tiba di Makkah dan waktu wukuf di Arafah sudah dekat, mereka disarankan untuk mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran.

Perubahan itu, kata Badriyah, bernilai penting agar jamaah tetap bisa mengikuti puncak ibadah haji di Arafah tanpa harus tergesa-gesa menyelesaikan ibadah umrah terlebih dahulu.

Diketahui, haji tamattu’ merupakan jenis haji ketika jamaah melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian bertahalul atau memotong rambut. Lalu, mereka menunggu hingga waktu haji untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Sementara itu, haji qiran merupakan ibadah haji yang digabung dengan umrah dalam satu niat dan satu perjalanan ibadah, tanpa bertahalul di antara keduanya.

“Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci,” ucap konsultan agama itu.

Langkah tersebut memberikan kemudahan bagi jemaah perempuan agar tetap dapat menjalankan ibadah haji secara sah sesuai tuntunan syariat.

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Lengkap, Miqat Hingga Tawaf Wada

Selama haji, wukuf di Arafah merupakan momen paling sakral dalam ibadah haji. Di momen itu, jamaah berkumpul, bermunajat, dan memperbanyak doa sebagai puncak dari seluruh rangkaian manasik.

Berikutnya, menyikapi kemungkinan antrean panjang di toilet saat wukuf, Badriyah menyarankan jamaah haji perempuan agar mengenakan diaper atau pembalut. Penggunaan diaper atau pembalut, ujarnya, dapat menghindarkan jamaah dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Ini bukan soal kenyamanan semata, melainkan juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI