CEK FAKTA: Cina Tembus Blokade Israel Buat Kirim Bantuan ke Gaza

Denada S Putri Suara.Com
Senin, 26 Mei 2025 | 16:28 WIB
CEK FAKTA: Cina Tembus Blokade Israel Buat Kirim Bantuan ke Gaza
Ilustrasi kirim bantuan ke Gaza. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara Cina dan Israel kembali menjadi sorotan. Pasalnya, kedua negara tersebut diklaim saling terlibat dalam isu pemberian bantuan di wilayah Gaza.

Kabar itu beredar di media sosial (Medsos) X. Akun dengan nama 'Anak__Ogi mengunggah informasi tersebut dalam bentuk video.

Akun itu memposting video pada Kamis, 8 Mei 2025. Memperlihatkan Cina yang berhasil menembus blokade Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza dengan dua pesawat Y-20 pada April kemarin.

Terdapat narasi diberikan pengunggah. Berikut narasinya:

Lagi kelakuan gila China.  Menjadi satu-satunya negara di dunia yang berani terobos blokade Israel untuk menyalurkan bantuan ke Palestina Bukan hny di negaranya, diluar juga mereka luar biasa. Ayo pak @prabowo , belajar ke China bkn ke Solo.  Pada tanggal 29 April 2025 dua pesawat Y-20 milik Tiongkok yang membawa bantuan untuk GAZA menempuh perjalanan sejauh 6000 km memasuki wilayah udara Israel dan mesir tanpa hambatan sama sekali.

Melansir dari TurnBackHoax.id, hingga Kamis, 15 Mei 2025, unggahan tersebut telah disukai oleh 8.000 pengguna dan dibagikan ulang sebanyak 2.000 kali.

Tim dari pemeriksa fakta melakukan verifikasi soal video itu.

Tim menggunakan layanan reverse image search dan analisis visual.

Hasilnya menunjukkan, kolase video itu bukan bagian dari bantuan yang dikirim Cina saat blokade Israel pada 2025.

Baca Juga: CEK FAKTA: TNI Disebut Bantai 1.200 Tentara Israel dalam 24 Jam

Video pada bagian awal memperlihatkan iring-iringan truk membawa bantuan.

Klip itu sudah beredar pada Juni 2024 di platform media sosial asal China, Bilibili.com.

Akun yang mengunggah video menyebutkan, momen tersebut adalah bagian dari pengiriman bantuan yang tiba di Gaza bagian utara.

Klip kedua memperlihatkan warga yang menerima bantuan kemanusiaan dalam kemasan kardus cokelat berlogo biru.

Tim juga menggunakan teknik edit mirror secara vertikal untuk menelusuri logo tersebut. 

Hasilnya, logo tersebut bukan milik negara Cina, melainkan logo Agensi Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Hal ini membuktikan bahwa bantuan tersebut berasal dari UNRWA, bukan dari pemerintah China.

Sementara klip ketiga, memperlihatkan distribusi bantuan kemanusiaan menggunakan parasut atau payung udara.

Video itu sesungguhnya telah beredar sejak April 2024, diunggah oleh kanal YouTube ÁHÎR ZÁMA?A YOLCULUK.

Menurut BBC, pengiriman paket bantuan dari udara itu terjadi pada rentang Maret dan April 2024.

Bantuan itu menggunakan 14 pesawat dari sembilan negara di antaranya Inggris, AS, Belanda, Jerman, Mesir, Indonesia, UEA, dan Prancis. 

Kementerian Luar Negeri Cina pada Rabu, 19 Februari 2025, menyatakan telah memberikan 60 ribu paket bantuan makanan kepada masyarakat Palestina.

Namun, bantuan itu tidak dikirim langsung ke Gaza, tetapi melalui Yordania.

Bisa disimpulkan bahwa, unggahan video berisi klaim “bantuan China untuk Gaza tembus blokade Israel di 2025” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

CEK FAKTA: Cina Tembus Blokade Israel Buat Kirim Bantuan ke Gaza
CEK FAKTA: Cina Tembus Blokade Israel Buat Kirim Bantuan ke Gaza

CEK FAKTA: Benarkah TNI Gandakan Serangan ke Israel?

Tentara Nasional Indonesia diduga melakukan serangan ganda ke Israel.

Kabar tersebut beredar di media sosial (Medsos) SnackVideo.

Akun bernama "hani berita terkini" pada Selasa, 6 Mei 2025 membagikan unggahan dalam bentuk video dengan klaim tersebut.

Terdapat narasi potongan tertulis di video, berikut narasinya:

“TNI GANDAKAN SERANGAN KE ISRAEL. TNI kini serang ke pusat kota Israel.”

Melansir dari TurnBackHoax.id, hingga Senin, 19 Mei 2025, unggahan itu sudah disukai sebanyak 4.000 pengguna dan menuai 800-an komentar

Tim pemeriksa fakta juga memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, Yandex Image, mesin pencarian Google, dan YouTube.

Hasilnya, video tersebut merupakan kolase dari beberapa konten dengan peristiwa berbeda.

Pertama, video yang menampilkan pidato Netanyahu membelakangi bendera Israel.

Video ini sebenarnya telah tayang di kanal YouTube Associated Press pada Minggu (8/10/2023) berjudul “Netanyahu vows to defend Israel in ‘defeat to death’ for Hamas”.

Pidato itu merupakan tanggapan Netanyahu atas serangan mendadak Hamas terhadap Israel—salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.

Kedua, video yang menunjukkan prajurit berseragam TNI secara berjajar sedang menembak merupakan video yang berasal dari ajang Small Arms Shooting Competition (SASCO) 2022 yang berlangsung di Lebanon.

Kontingen Indonesia, yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNIFIL), saat itu keluar sebagai juara mengalahkan peserta dari berbagai negara seperti China, Korea Selatan, dan Malaysia.

Video versi lengkapnya sempat diunggah oleh akun YouTube Agus Merdeka Putra pada Senin, 11 Juli 2022.

Ketiga, video yang memperlihatkan beberapa tentara sedang menuju bangunan kosong merupakan tentara Israel yang sedang beroperasi untuk menyerang sekitar 300 target Hamas di Gaza.

Video serupa diunggah oleh kanal Terra Brasil pada Selasa (31/10/2023), dan juga ditayangkan oleh media Jerman Tagesschau.

Keempat, video yang menampilkan suasana kota terbakar merupakan dokumentasi dari NBC News pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Video tersebut merupakan momen setelah militan Palestina meluncurkan roket ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.

Kelima, video memperlihatkan sekelompok tentara sedang mengepung suatu gedung itu merupakan “Unit Hantu” dari Angkatan Darat Israel.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook berbahasa Albania, Tirana News, pada Jumat, 24 Juli 2020.

Dilansir The Times of Israel, unit ini dibentuk sebagai bagian dari inovasi militer untuk mengembangkan metode tempur baru, bukan bagian dari koalisi asing. Tidak ada kaitannya dengan TNI.

Bisa disimpulkan bahwa, unggahan video berisi klaim “TNI gandakan serangan ke pusat kota Israel” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI