Puan Sebut Wajar Ada Kader PDIP Laporkan Budi Arie: Pasti Ada yang Tersakiti

Selasa, 27 Mei 2025 | 15:40 WIB
Puan Sebut Wajar Ada Kader PDIP Laporkan Budi Arie: Pasti Ada yang Tersakiti
Ketua DPP PDIP Puan Maharani. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menilai jika adanya kader PDIP yang melaporkan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi ke Bareskrim Polri adalah agar tak ada lagi fitnah yang dialamatkan kepada partainya.

Hal itu disampaikan Puan Maharani merespons Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi resmi dilaporkan sejumlah Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke Bareskrim Polri, Selasa 27 Mei 2025.

Budi Arie dipolisikan atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran fitnah terkait pernyataan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) tersebut yang menyudutkan PDIP terkait kasus judi online (judol).

"Ya silakan saja untuk bisa menghindari fitnah dan menghindari hal-hal yang tidak diharap," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Ia mengatakan, Budi Arie telah menuding satu institusi partai, wajar ada pihak yang tersakiti.

"Karena menyebutkan satu nama atau satu lembaga tanpa bukti, ya tentu saja pasti ada pihak-pihak yang kemudian tersakiti," katanya.

Untuk itu, Puan mendesak agar Budi Arie segera menyampaikan klarifikasi soal dugaan tudingannya tersebut.

"Jadi sebaiknya klarifikasi terkait hal tersebut," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie memilih bungkam saat ditanya soal ultimatum dituntut menyampaikan permintaan maaf 1x24 jam usai diduga menuding PDIP dan Budi Gunawan memframing dirinya soal Judi Online atau Judol.

Baca Juga: Hapus Istilah Orde Lama, Puan Wanti-wanti Proyek Menbud Fadli Zon: Jangan sampai Ada yang Tersakiti

Hal itu terjadi ketika Budi ditanyai awak media usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Awalnya awak media bertanya kepada Budi soal ultimatum yang disampaikan Anggota Komisi VI DPR PDIP Sadarestuwati dalam rapat.

"Pak Menteri tadi ada ultimatum dari Legislator PDIP untuk meminta maaf atas..," kata awak media.

Budi lantas menanggapi jika dirinya enggan merespons dulu soal hal itu.

"Nanti aja itu," kata Budi sambil memalingkan muka dan mengankat tangannya.

Tak sampai di situ, ketika dicecar lagi oleh awak media soal ultimatum itu, Budi juatru memilih terus bungkam dan tak mau menanggapinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI