Suara.com - Pengusaha asal Kalimantan Selatan (Kalsel) sekaligus pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam akhirnya angkat bicara setelah belakangan namanya menjadi sorotan karena dikaitkan dengan sederet isu. Selain disebut-sebut terlibat dalam bursa ketua umum baru PPP, Haji Isam juga bisa cawe-cawe untuk membawa menteri 'titipan' di permintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi soal pemberitaan di salah satu media nasional, Haji Isam menyangkal jika ikut cawe-cawe dalam menentukan menteri di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo.
Haji Isam menyebut jika penentuan menteri merupakan hak prerogratif Prabowo selaku kepala negara.
“Mereka (menteri) orang profesional, dipilih karena mempunyai kemampuan di bidangnya. Bukan karena kedekatan saya dengan mereka," sebut Haji Isam dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa (27/5/2025).
Mencuatnya isu tersebut, Haji Isam menyesalkan jika namanya disebut-sebut bisa menaruh orang kepercayaan di pemerintahan Prabowo Subianto. Terkait itu, Haji Isam menganggap Prabowo telah memilih para pembantunya di pemerintahan sesuai kapabilitasnya masing-masing.

“Berdasarkan kemampuan, kecakapan dan integritas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Haji Isam pun menilai Prabowo merupakan tokoh yang independen sehingga tidak bisa direcoki oleh pihak mana pun saat memilih para menteri di kabinetnya.
“Apalagi, latar belakang yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto, sangat independen. Jadi bukan karena kedekatan dengan seseorang,” beber Haji Isam.
Selain itu, Haji Isam juga menyangkal jika ikut campur dalam urusan internal PPP untuk menemukan calon ketum baru partai berlambang Kakbah itu. Hal itu disampaikan Haji Isam menanggapi soal namanya yang disebut cawe-cawe untuk memuluskan langkah Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sebagai ketum baru PPP.
Baca Juga: Megawati Murka Partainya Dituding Dalang Framing Judol, PDIP Siap Polisikan Budi Arie: Keterlaluan!
Dia pun mengaku tidak tahu menahu terkait majunya Amran Sulaiman dalam bursa pencalonan Ketum PPP. Menurutnya, hal itu merupakan hak politik Amran Sulaiman untuk ikut berkontestasi.
“Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu," beber Haji Isam dalam keterangan tertulis pada Selasa.
Selain itu, Haji Isam juga menyangkal jika pernah melakukan pertemuan dengan Plt Ketum PPP Mardiono di Jakarta setelah kontestasi Pemilu 2024. Dalam pertemuam itu, Haji Isam disebut ditawarkan oleh Mardiono untuk mengambil alih PPP.
“Tidak pernah dan saya tidak tahu menahu soal itu," ucap Haji Isam.
Haji Isam Disebut saat Amran Dibujuk Nyalon Ketum PPP
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy atau Rommy mengaku sempat terbang ke Makassar hanya untuk membujuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersedia maju sebagai Ketua Umum PPP.
"Saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau (Amran) untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau," kata pria yang akrab disapa Gus Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima Senin (26/5/2025).
Walau sudah dibujuk dengan beragam upaya, Gus Rommy mengaku Amran belum bisa memberi keputusan.
Rommy menjelaskan Amran masih disibukkan dengan aktivitasnya sebagai Menteri Pertanian.
"Pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," ujar dia sebagaimana dilansir Antara.
Menurut Rommy, Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi ketokohan, Amran dinilai memiliki etos kerja yang baik karena dianggap berhasil menakhodai Kementerian Pertanian di era Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, latar belakang Amran yang juga sebagai pengusaha dianggap dapat mendukung dari segi logistik untuk membawa PPP maju.

"Pak Amran adalah seorang pengusaha yang sukses. Hanya kurang publikasi saja atas kesuksesan usahanya," kata Gus Rommy.
Apa lagi, lanjut Rommy, Amran memiliki kedekatan dengan pengusaha besar Haji Isam yang dianggap dapat berdampak baik untuk PPP ke depannya.
Namun demikian, Rommy menegaskan kehadiran Haji Isam bukan berarti untuk mengakuisisi PPP melalui Amran.
"Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun. Karena sebagai pengusaha dengan komunikasi yang luas, beliau berteman dengan seluruh partai," kata Rommy.
Modal ketokohan dan sumber daya yang dimiliki Amran dinilai Rommy cukup untuk membawa PPP kembali bertengger di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.
Walau demikian, Rommy tetap terbuka dan berharap PPP akan dipimpin oleh tokoh terbaik dari mana pun.