Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan pembangunan Giant Sea Wall adalah langkah strategis untuk mengatasi banjir rob di wilayah pesisir.
“Bapak Presiden telah menugaskan kami untuk menyiapkan dan menjalankan pembangunan Giant Sea Wall sebagai upaya perlindungan pesisir sekaligus mitigasi banjir rob akibat abrasi dan penurunan tanah yang signifikan, mencapai 4 hingga 10 cm per tahun,” ujar AHY di Jakarta, Rabu.
Ia menegaskan, banjir bukan masalah baru, namun solusinya tidak bisa hanya mengulang pendekatan lama. Pemerintah, katanya, berkomitmen menjalankan langkah holistik, mulai dari perlindungan pesisir hingga pembenahan sistem air bersih.
“Dalam minggu-minggu terakhir, kita semua siaga, terutama di wilayah yang secara historis sering terdampak banjir, yaitu Jabodetabek. Kota Bekasi menjadi salah satu daerah yang terdampak paling parah, dengan 8 dari 12 kecamatan terendam, melumpuhkan aktivitas masyarakat, dan menyebabkan kerusakan infrastruktur,” kata AHY.
Salah satu penyebab utama penurunan tanah, tambahnya, adalah pemanfaatan air tanah berlebih. Karena itu, pemerintah mengupayakan optimalisasi suplai air bersih dari Waduk Jatiluhur dan Karian, serta pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pengurangan kebocoran air, dan pemanfaatan air hujan.
“Langkah lain mencakup program Jakarta Sewerage System, penguatan IPAL komunal, dan perbaikan sanitasi masyarakat,” ucapnya.
Menurut AHY, perlindungan pantai akan membawa manfaat besar.

"Kita pastikan, jika kita berhasil melindungi pesisir pantai Jakarta dan Jawa, potensi kerugian akibat banjir bisa dihilangkan. Ini bisa bernilai miliaran dolar AS dalam 20–30 tahun ke depan, dan yang paling penting, menyelamatkan manusia," ujarnya.
Ia menambahkan, proyek Giant Sea Wall juga dirancang sebagai pengembangan kawasan ekonomi.
Baca Juga: RI Bakal Punya Beton Hijau Tahan Ekstrem untuk Infrastruktur Pesisir
“Jadi, ini terintegrasi. Tidak hanya bicara lingkungan, tetapi juga pengembangan kawasan sehingga memiliki nilai tambah ekonomi yang menarik. Bukan hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga menarik investasi yang sangat kita perlukan," kata AHY.