Rosan Tepis Kabar Ray Dalio Mundur dari Danantara, Begini Katanya

Rabu, 28 Mei 2025 | 16:29 WIB
Rosan Tepis Kabar Ray Dalio Mundur dari Danantara, Begini Katanya
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Danantara Rosan Roeslani membantah kabar yang menyebut Raymond Thomas Dalio atau Ray Dalio mundur dari Danantara.

Rosan menegaskan dirinya belum lama ini melakukan koordinasi dengan Ray.

"Wah kemarin baru ketemu sama timnya, baru zoom juga. Nggak, nggak, nggak ada itu," kata Rosan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Selain lewat daring, Rosan mengatakan dirinya juga bertemu langsung dengan Ray pada pekan kemarin.

"Kemarin saya baru Minggu lalu ketemu timnya, anaknya juga Mark Dalio. Kita pembicaraan berjalan lancar," kata Rosan.

Rosan memastikan Ray Dalio masih masuk di struktur Danantara. Diketahui posisi Ray di Danantara sebagai Dewan Penasihat.

"Iya kemarin baru minggu lalu baru ketemu sama timnya, whole tim," kata Rosan.

Terpisah, CIO Danantara Pandu Sjahrir justru menanyakan informasi terkait yang mengebut Ray Dalio batal gabung Danantara.

"Info dari mana?" kata Pandu.

Baca Juga: Danantara Diisukan Suntik Garuda Indonesia, Pendapatan Kuartal I 2025 Naik

Selebihnya, Pandu menjelaskan hal serupa yang disampaikan Rosan.

"Kan kita sudah ngomong, kalau dia itu kita masih komunikasi kok kemarin bulan lalu ketemu CEO-nya," ujar Pandu.

"Anaknya Minggu lalu ketemu sama kita juga. Soal Ray kita akan omongin lah dengan yang lain-lain," sambungnya.

Diisukan Hengkang

Investor kondang Amerika Serikat (AS) Ray Dalio Diisukan hengkang menjadi Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dikabarkan, batalnya Ray Dalio ini karena alasan pribadi.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, mundurnya Ray Dalio beri sinyal pengelolaan Danantara bermasalah. Salah satunya, soal pemilihan pengurus badan yang mengelola BUMN itu.

Menurut dia, ada alasan lain yang lebih kuat dibandingkan alasan pribadi, sehingga Ray Dalio lebih baik mundur.

Presiden RI Prabowo Subianto mempertemukan belasan pengusaha besar asal Indonesia dengan investor asal Amerika Serikat Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Galih Pradipta)
Presiden RI Prabowo Subianto mempertemukan belasan pengusaha besar asal Indonesia dengan investor asal Amerika Serikat Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Galih Pradipta)

"Ray Dalio mundur jadi peringatan keras bahwa Danantara punya masalah serius soal tata kelola, termasuk soal rekrutmen pengurusnya. Pasti ada alasan Ray Dalio yang sebelumnya bersemangat dan datang ke istana negara tiba-tiba mundur," ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (28/5/2025).

Dia melanjutkan, dengan kondisi itu menandakan banyak pihak yang ragu kehadiran Danantara. Bhima bilang, bisa saja investor-investor yang dekat dengan Danantara juga bisa-bisa mundur.

"Kalau sosok seperti Ray Dalio mundur, bagaimana dengan investor lainnya? Pasti banyak yang ragu juga terkait dengan pengembangan Danantara," ucap dia.

Bhima menyebut, Danantara itu sebenarnya juga harus mengambil peran untuk menggaet investor. Apalagi, dana negara kini terbatas untuk membiayai program pemerintah.

"Padahal Indonesia butuh Danantara untuk menggandeng investor dari berbagai negara, karena keterbatasan APBN dalam menjadi motor pertumbuhan ekonomi," imbuh dia.

Bhima meramal, tidak hanya Ray Dalio, akan ada sosok yang menjadi pengurus Danantara bakal hengkang dari susunan pengurus tersebut. Pasalnya, para pengurus akan melihat reputasi dengan tata kelola Danantara itu sendiri.

"Bisa jadi ada yang akan menyusul Ray Dalio jika melihat bahwa kerja profesional mereka tidak sebanding dengan rusaknya tata kelola Danantara," tandas dia.

Ray Dalio adalah seorang investor, manajer investasi, dan filantropis Amerika yang dikenal luas sebagai pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia.

Lahir pada tahun 1949, Dalio telah membangun reputasi yang kuat di Wall Street melalui pendekatan investasi yang unik dan prinsip-prinsip manajemen yang inovatif.

Bridgewater Associates, yang didirikan Dalio pada tahun 1975, mengelola aset bernilai ratusan miliar dolar dan dikenal karena strategi investasinya yang berbasis makroekonomi global.

Dalio mengembangkan sistem yang kompleks untuk menganalisis tren ekonomi dan pasar, yang memungkinkan Bridgewater untuk mengambil posisi strategis dan menghasilkan keuntungan yang konsisten selama bertahun-tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI