Pernyataan ini memancing reaksi beragam di kalangan publik. Sebagian netizen menilai dr. Tifa terlalu jauh dalam membuat analogi dan mengaitkan kondisi medis dengan narasi teologis dan politis.
Namun, pendukungnya menilai bahwa pernyataan tersebut adalah bentuk ekspresi dari kekecewaan mendalam terhadap elite kekuasaan yang dinilai tidak lagi berpihak pada rakyat.
Di sisi lain, para pakar kesehatan menegaskan bahwa alergi kulit adalah penyakit medis biasa yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan atau kekuasaan.