Hingga Hari Ke-39, 175 Jemaah Haji asal Indonesia Meninggal, Mayoritas karena Jantung

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:34 WIB
Hingga Hari Ke-39, 175 Jemaah Haji asal Indonesia Meninggal, Mayoritas karena Jantung
Ilustrasi jemaah haji berjalan kaki menuju Minda dari Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025). [ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat ada 175 jemaah haji Indonesia yang wafat hingga Minggu 8 Juni 2025, atau selama 39 hari masa pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. 

Kepala bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Imran menyampaikan bahwa para jemaah yang wafat kebanyakan berasal dari haji regular, yakni mencapai 170 orang.

Sementara itu, lima orang lainnya yang wafat, termasuk dalam kategori jemaah haji khusus.

"Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, sampai hari ini, ada 175 jemaah haji Indonesia yang wafat," kata Imran di Makkah dalam keterangan Kementerian Agama, Minggu 8 Juni 2025.

Imran menjelaskan bahwa ada empat penyakit yang umumnya diderita jemaah haji Indonesia.

Keempat penyakit itu di antaranya jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat.

"Data kami mencatat, 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Sebanyak 15 jemaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat," sebut Imran.

Selain itu, masing-masing ada 11 jemaah yang wafat karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi.

Imran menambahkan, pada hari operasional yang sama dengan tahun lalu, jemaah wafat tahun ini jumlahnya lebih sedikit. 

Baca Juga: Sembilan Orang Ditangkap Saat Angkut Jemaah Haji Ilegal

Tahun lalu, pada hari operasional yang sama jumlahnya 190 jemaah wafat.

"Kita terus berikhtiar dan berharap kepada Allah semoga jemaah haji Indonesia terus dalam keadaan sehat dan bisa pulang ke Tanah Air," harapnya.

Risiko Kematian

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menyoroti risiko kematian akibat gangguan jantung pada jemaah haji Indonesia. 

Kemenkes menekankan kepada para jemaah, khususnya lansia dan yang memiliki komorbiditas, lebih bijak dalam menjalankan ibadah sunah.

Insiden kematian akibat penyakit jantung ini menjadi sorotan utama mengingat kondisi fisik jemaah haji yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem dan aktivitas fisik yang padat selama di Tanah Suci. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI