Meskipun Islandia memiliki tingkat kematian akibat panas yang tergolong sangat rendah dibandingkan dengan negara di Eropa bagian selatan, gelombang panas tetap dapat membahayakan bagi masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu.
Tak hanya berdampak pada kesehatan, gelombang panas ini juga memengaruhi infrastruktur.
Melansir situs resmi WWA, infrastruktur di Islandia dan Greenland telah dirancang untuk cuaca dingin, sehingga ketika terjadi gelombang panas, es yang mencair dapat menyebabkan banjir dan sejumlah kerusakan bagi infrastruktur.
Di Islandia, suhu tinggi menyebabkan jalan aspal meleleh atau bituminous bleeding, yang dapat membahayakan pengendara.
Sementara itu, di Greenland, suhu panas yang tidak biasa dapat mempercepat pencairan es laut. Hal ini berdampak pada keberlangsungan hidup suku Inuit yang menempati 90 persen penduduk di Greenland.
Masyarakat suku Inuit hidup dengan bergantung pada es untuk memburu, memancing, dan melakukan perjalanan, sehingga pencairan es akan dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Pencairan es laut juga mengakibatkan penurunan jumlah anjing kereta luncur, alat transportasi tradisional suku Inuit yang telah digunakan selama ribuan tahun.
Penulis: Kayla Riasya Salsabilla
Baca Juga: Alarm Bahaya dari Kutub: Saat Beruang Kutub Berjuang Melawan Perubahan Iklim