"Kalau rakyat miskin, kita belum ada data. Kami sudah menanyakan ke Bappeda," aku Kabid Kawasangan Pemukiman pada Disperkim Jawa Barat.
Mendengar jawaban tersebut, Dedi Mulyadi tampak kebingungan. Pasalnya, hal tersebut tidak sejalan dengan digitalisasi yang selama ini diperlihatkan di dunia maya terkait Jawa Barat. Menurut mantan Bupati Purwakarta itu, teori yang digembar-gemborkan tentang digitalisasi di Jawa Barat terlalu berlebihan.
"Kemampuan IT Provinsi Jawa Barat tidak sebanding dengan produk. Kalau ngomong teorinya bagus banget nih Jawa Barat, hebat banget digitalnya, begitu saya tanya berapa rumah rakyat miskin di Jawa Barat, nggak punya," keluh Dedi Mulyadi.
Unggahan tersebut sontak menjadi perhatian publik karena dinilai tidak sesuai dengan klaim yang dulu sempat dibeberkan Ridwan Kamil. Tak hanya itu, sejumlah warganet pun menyinggung tentang hutang BPJS Provinsi Jawa Barat yang menunggak hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu, beberapa meminta agar kinerja Ridwan Kamil sebelumnya untuk diaudit.