Bukan untuk Ungkap Penyebab Kematian, Ini Alasan Unik Keluarga Minta Jasad Pendaki Brasil Diautopsi

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2025 | 12:41 WIB
Bukan untuk Ungkap Penyebab Kematian, Ini Alasan Unik Keluarga Minta Jasad Pendaki Brasil Diautopsi
Kronologi Jatuhnya Juliana Marins pendaki Brasil di Gunung Rinjani. [Instagram]

Suara.com - Di balik proses autopsi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins, yang tewas di Gunung Rinjani, tersimpan sebuah permintaan unik dari pihak keluarga. Fokus mereka bukanlah untuk menyelidiki penyebab kecelakaan, melainkan untuk mendapatkan satu informasi spesifik yang sangat krusial.

Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, membeberkan langsung tujuan permintaan autopsi tersebut setelah melihat kondisi jenazah di RS Bhayangkara Mataram. Menurutnya, keluarga hanya ingin kepastian mengenai momen terakhir Juliana.

"Pihak keluarga mau tahu proses kematian karena apa. Mereka hanya ingin tahu kapan kematiannya," kata Indah dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (26/6/2025).

Tujuan tersebut, lanjut dia, ternyata sangat penting dan menjadi kebutuhan utama pihak keluarga untuk melengkapi kelengkapan administrasi prosesi pemakaman Juliana saat jenazahnya tiba di Brasil nanti.

Namun, proses untuk memenuhi permintaan keluarga ini menghadapi kendala. Rencana autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram terpaksa dibatalkan karena satu-satunya dokter forensik ahli di NTB sedang berada di luar kota. Oleh karena itu, diputuskan autopsi akan dilakukan di Denpasar, Bali.

"Setelah administrasi selesai, maka akan diberangkatkan dengan ambulans dari RS Bhayangkara Mataram," ucap Indah mengenai proses pemindahan jenazah.

Kecelakaan tragis yang menimpa Juliana terjadi pada Sabtu (21/6). Ia dilaporkan terjatuh di lereng gunung, memicu operasi pencarian besar-besaran.

Jenazahnya baru ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) di dasar jurang sedalam 600 meter dari titik terakhirnya terlihat (LKP).

Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi jenazah dalam kondisi medan yang sulit. Rencana evakuasi menggunakan helikopter terpaksa dibatalkan karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Baca Juga: Tim SAR Tak Bisa Selamatkan Juliana Marins, Keluarga Terenyuh Permintaan Maaf Agam Rinjani

Jenazah Juliana akhirnya ditandu secara manual dari pos Pelawangan menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada di dekat pintu masuk jalur pendakian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI