Heboh Gibran Jadi Striker Lapangan Hijau, Netizen Riuh: Skill Tingkat Wapres atau Gimmick Politik?

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2025 | 15:19 WIB
Heboh Gibran Jadi Striker Lapangan Hijau, Netizen Riuh: Skill Tingkat Wapres atau Gimmick Politik?
Gibran main bola. (bidik layar video di X)

Suara.com - Bukan di Istana Negara atau dalam rapat kabinet, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini justru menjadi pusat perhatian di atas lapangan hijau.

Sebuah video yang merekam aksinya bermain sepak bola atau fun football mendadak viral di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok, Instagram, hingga X (dulu Twitter), dan sontak memicu keriuhan massal di kalangan netizen.

Dalam beberapa klip yang beredar luas, Gibran terlihat mengenakan seragam sepak bola lengkap, berlari, dan berusaha mengolah si kulit bundar bersama sejumlah rekan mainnya.

Dalam video itu, Gibran tampak berhasil mencetak gol usai menerima umpan dan melepaskan tendangan, kiper lawan gagal menepisnya.

Kemunculannya dalam konteks yang sangat tidak biasa ini—jauh dari citra formal seorang pejabat negara—langsung menjadi bahan perbincangan hangat. Media sosial pun terbelah menjadi dua kubu yang saling beradu argumen dengan sengit.

Di satu sisi, tidak sedikit netizen yang memberikan respons positif. Mereka memuji Gibran sebagai sosok pemimpin muda yang merakyat, sehat, dan mampu menyeimbangkan tugas negara dengan hobi. Kolom-kolom komentar dibanjiri pujian yang melihat aksi ini sebagai sisi humanis dari seorang wakil presiden.

"Keren Mas Wapres, di tengah kesibukan masih menyempatkan diri buat olahraga. Sehat-sehat terus, Mas Gibran!" tulis seorang pengguna Instagram dengan antusias.

Akun lain di TikTok menimpali, "Ini baru pemimpin zaman now, nggak kaku dan bisa berbaur. Skill olah bolanya lumayan juga ternyata, hehe." Bagi kubu ini, momen tersebut adalah bukti bahwa Gibran adalah figur yang mudah diakses dan relatable bagi generasi muda.

Namun, di sisi lain, gelombang kritik dan sinisme datang tak kalah deras. Banyak netizen yang menuding aksi Gibran bermain bola ini tak lebih dari sekadar "pencitraan" atau "gimmick" politik yang dirancang untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu yang lebih krusial.

Baca Juga: Belajar dari Sejarah: 7 Kisah Pemimpin Dunia yang Dimakzulkan di Tengah Panasnya Isu Gibran

Mereka mengaitkan momen ini dengan berbagai persoalan negara yang dianggap lebih mendesak untuk ditangani.

"Harga beras sama kebutuhan pokok lagi nggak main-main naiknya, ini malah sibuk main bola buat konten," ujar seorang warganet dengan nada sarkastis di platform X.

Komentar pedas lainnya berbunyi, "Semua harus diviralin ya? Nanti habis ini apa lagi? Lomba makan kerupuk? Fokus kerja saja, Mas 'Samsul'." Penggunaan julukan "Samsul" (asam sulfat) yang populer saat masa kampanye menunjukkan bahwa banyak yang melihat aksi ini melalui kacamata skeptisisme politik yang sudah terbentuk sebelumnya.

Pada akhirnya, video Gibran bermain bola menjadi sebuah tes Rorschach bagi publik Indonesia.

Mereka yang mendukung akan melihatnya sebagai bukti kerendahan hati, sementara mereka yang kritis akan menganggapnya sebagai strategi pengalihan isu.

Riuh rendah di dunia maya ini membuktikan bahwa di era politik modern, bahkan sebuah pertandingan sepak bola persahabatan pun bisa berubah menjadi arena pertarungan persepsi yang sengit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI