suara hijau

5 Langkah Strategis agar Jawa Tengah Jadi Sentra Industri Hijau

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 28 Juni 2025 | 10:02 WIB
5 Langkah Strategis agar Jawa Tengah Jadi Sentra Industri Hijau
ilustrasi Pembangunan Berkelanjutan (pixabay/ Nature_Design )

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Institute for Essential Services Reform (IESR) kembali menggelar Central Java Renewable Energy Investment Forum 2025 di Semarang, Rabu (26/6).

Forum tahunan yang telah berlangsung sejak 2022 ini menjadi wadah pertemuan pemangku kepentingan, pelaku industri, dan investor untuk mempercepat transisi energi sekaligus menarik investasi hijau ke Jawa Tengah.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sujarwanto Dwiatmoko, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memfasilitasi investasi energi terbarukan melalui forum-forum strategis.

“Kami mendorong transisi energi yang adil, berbasis kearifan lokal, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Program Desa Mandiri Energi menjadi bentuk apresiasi terhadap desa yang mengembangkan potensi energi baru terbarukan,” ujar Sujarwanto.

Provinsi Strategis dengan Potensi Energi Surya 194 GW

Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT). (ICDX)
Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT). (ICDX)

Jawa Tengah dinilai memiliki modal kuat untuk bertransformasi menjadi pusat industri hijau nasional. Selain letak geografis yang strategis di jalur utama perekonomian nasional dan didukung infrastruktur seperti pelabuhan dan tol, Jawa Tengah juga memiliki daya saing ekonomi yang kompetitif. Pada 2023, sektor manufaktur menyumbang 34,03% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengungkapkan bahwa potensi energi surya di Jawa Tengah mencapai 194 GW, dengan potensi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang layak secara finansial mencapai 13,5 GW. Lokasinya tersebar di 12 wilayah, termasuk Wonogiri, Semarang, Brebes, dan Banjarnegara.

Namun, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 baru menargetkan pengembangan PLTS sebesar 3,8 GW.

Realisasi Investasi Capai Rp88 Triliun

Baca Juga: Update SPMB Jawa Tengah 2025: Cek Syarat untuk Murid Khusus dan Dokumen Resmi

Selama periode 2020–2024, Jawa Tengah mencatatkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK), sebesar Rp88,44 triliun. Negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Tiongkok tercatat sebagai investor utama.

Untuk mempercepat capaian bauran energi terbarukan 21,32% pada 2025—yang saat ini baru mencapai 18,58%—IESR dan Pemprov Jateng meluncurkan Book of Prospect yang memuat 16 profil proyek energi terbarukan. Total potensi investasinya mencapai USD8,26 miliar atau setara Rp132 triliun.

Lima Langkah Dorong Jawa Tengah Jadi Sentra Industri Hijau

Dalam forum tersebut, IESR juga memaparkan lima langkah prioritas yang dapat diambil Pemprov Jateng untuk memperkuat posisi sebagai pusat industri hijau:

  • Menyusun Peta Jalan Investasi Hijau 2025–2035, mengintegrasikan target energi terbarukan, transformasi industri, dan infrastruktur.
  • Membentuk unit khusus investasi hijau, yang memberikan layanan dan insentif untuk investor.
  • Membangun Kawasan Industri Hijau di lokasi strategis, mendukung ekonomi sirkular dan teknologi bersih, termasuk untuk UMKM.
  • Menggandeng lembaga keuangan untuk menyediakan skema pembiayaan hijau yang inovatif.
  • Meningkatkan kapasitas SDM lokal melalui pelatihan keterampilan hijau dan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi.


“Arah investasi global sudah jelas: meninggalkan proyek kotor berbasis fosil dan beralih ke aset-aset hijau yang sesuai prinsip ESG. Asia Pasifik jadi kawasan yang kini dilirik investor,” jelas Fabby.

Dengan potensi teknis energi terbarukan mencapai 201 GW dan dukungan infrastruktur yang memadai, Jawa Tengah dinilai memiliki peluang besar untuk memimpin peralihan energi bersih dan pembangunan ekonomi rendah emisi di Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI