PSN di Era Jokowi Kini Sepi Bagai Kuburan, Daftar Terbaru Bandara Paling Sepi di Indonesia

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 03 Juli 2025 | 06:40 WIB
PSN di Era Jokowi Kini Sepi Bagai Kuburan, Daftar Terbaru Bandara Paling Sepi di Indonesia
Potret Bandara Kertajati, Jawa Barat. (Dok. Bandara Kertajati)

Suara.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang selama ini dikenal dengan Bandara Kertajati sudah tidak lagi melayani penerbangan domestik terhitung sejak 2 Juni 2025 sampai waktu yang tidak ditentukan. Berhentinya operasional Bandara Kertajati sebenarnya bukan hal yang mengagetkan dan bisa diprediksi. Pasalnya, Bandara Kertajati dinobatkan sebagai salah satu bandara paling sepi di Indonesia. Update daftar bandara tersepi pun perlu diulas lantaran bisa menjadi evaluasi bersama fasilitas – fasilitas publik yang berpotensi mangkrak, padahal di era Presiden Jokowi, proyek ini masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Melansir Antara, penghentian penerbangan domestik disebabkan keterbatasan armada dari maskapai yang sebelumnya melayani di Bandara Kertajati, yakni Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, dan Malaysia Airlines. Namun demikian, pengelola bandara yakni Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat tidak menyangkal bahwa okupansi di bandara tersebut rendah.

Meskipun demikian, Kepala Biro BIA Jabar Deny Hermawan saat dikonfirmasi mengatakan Bandara Kertajati masih melayani satu penerbangan internasional menuju Singapura yang terbang tiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot. Untuk penerbangan haji, kata dia pula, BIJB Kertajati masih melakukan pelayanan untuk kedatangan. Kloter 1 hingga 7 sudah terlayani, dan sisanya pelayanan kedatangan total 21 kloter sampai Jumat (11/7/2025) mendatang.

Bandara Kertajati sebenarnya bukan satu – satunya bandara tersepi di Indonesia. Penghentian penerbangan juga dialami bandara – bandara lain, bahkan yang dulu sempat berstatus sebagai proyek strategis nasional (PSN). Estimasi dampak ekonomi yang bisa dicapai dari pembangunan bandara pun gagal terealisasi. Berikut adalah update terbaru bandara tersepi di Indonesia.

1. Bandara JB Soedirman Purbalingga

Bandara JB Soedirman di Purbalingga Jawa Tengah dibangun dengan anggaran negara sebesar Rp350 miliar. Pada pertengahan 2022, Bandara JB Soedirman sempat dioperasikan untuk perjalanan umroh wilayah dari wilayah Purbalingga, Banyumas, dan sekitarnya.

Bandara ini juga sempat digunakan maskapai Citilink dengan tujuan Jakarta-Purbalingga-Jakarta. Lalu pada Agustus 2022, maskapai Wings Air juga membuka penerbangan ke bandara ini dari Bandara Pondok Cabe.

Sayangnya sepinya penumpang membuat rute penerbangan ditutup pada 19 Agustus 2022. Pemkab Purbalingga telah berupaya mengaktifkan kembali animo masyarakat menggunakan bandara JB Soedirman lewat sejumlah perjalanan umroh.

2. Bandara Wiriadinata Tasikmalaya

Baca Juga: Bandara Internasional Taif Masuk Peta Bisnis Haji Indonesia, Buka Peluang Investasi Layanan

Berikutnya ada Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pembangunan bandara menghabiskan dana kurang lebih Rp30 miliar. Bandara yang berlokasi di Setiajaya, Kec. Cibeureum, Kabupatn Tasikmalaya ini memiliki panjang landasan pacu 200 meter. Sepinya penumpang membuat bandara ini sempat mangkrak dan tidak beroperasi. Pada Agustus 2022, maskapai Susi Air membuka rute penerbangan menuju Jakarta. Maskapai Citilink juga sempat membuka rute penerbangan ke bandara ini namun ditutup pada Oktober 2023 setelah hanya terbang tiga kali.

3. Bandara Ngloram Blora

Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah difungsikan secara buka – tutup sejak 2021 lantaran sepinya pengunjung. Padahal pembangunan bandara menelan biaya hingga Rp80 miliar. Bandara Ngloram hanya digunakan untuk penerbangan jemaah umrah.

4. Bandara Kertajati Majalengka

Pemerintah dalam hal ini Komite Percepatan Penyediaan Infastruktur Prioritas (KPPIP) mengakui bahwa salah satu Proyek Srategis Nasional (PSN) yakni Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat merupakan proyek gagal karena sepi penumpang.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim KPPIP Wahyu Utomo mengatakan pencapaian gagalnya Bandara Kertajati dikarenakan belum selesainya infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu. Wahyu menyebut pemerintah baru sadar akses ke Bandara Kertajati kurang setelah lapangan udara itu rampung. Hal tersebut menunjukkan ketidaksinkronan antara pembangunan bandara dengan akses jalannya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI