Puasa Asyura 2025: Niat, Sejarah, dan Keutamaan Penghapus Dosa Setahun

Muhammad Yunus Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 13:02 WIB
Puasa Asyura 2025: Niat, Sejarah, dan Keutamaan Penghapus Dosa Setahun
Niat Puasa: Niat puasa sunnah seperti Asyura memiliki fleksibilitas. Kamu bisa meniatkannya di malam hari (lebih utama) atau di pagi harinya selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar terbit (Unsplash)

Suara.com - Memasuki bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, umat Islam di seluruh dunia disambut dengan salah satu amalan sunnah yang paling istimewa: Puasa Asyura.

Ini adalah momen refleksi, syukur, dan kesempatan emas untuk meraih ampunan dari Allah SWT.

Tahun ini, momen berharga tersebut diperkirakan akan jatuh pada hari yang sangat pas untuk beribadah.

Berdasarkan kalender Islam global, Puasa Asyura pada 10 Muharram 1447 H akan bertepatan dengan hari Minggu, 6 Juli 2025.

Bagi kamu, para milenial dan anak muda yang ingin memaksimalkan ibadah, memahami seluk-beluk puasa ini adalah langkah pertama.

Yuk, kita bedah tuntas mulai dari niat, sejarah di baliknya, hingga manfaat luar biasa yang bisa kita dapatkan.

Jadwal dan Niat Puasa Asyura 2025

Sebelum melangkah lebih jauh, catat tanggal penting ini agar tidak terlewat:

Puasa Tasu'a (9 Muharram 1447 H): Sabtu, 5 Juli 2025

Baca Juga: Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya

Puasa Asyura (10 Muharram 1447 H): Minggu, 6 Juli 2025

Sangat dianjurkan untuk berpuasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram sebagai pembeda dengan tradisi ibadah kaum Yahudi.

Nah, untuk melaksanakan Puasa Asyura, niat adalah kuncinya.

Lafal Niat Puasa Asyura:

Berikut adalah niat yang bisa kamu lafalkan di malam hari sebelum fajar:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma 'asyura-a lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

Kapan Niat Dibacakan?

Niat puasa sunnah seperti Asyura memiliki fleksibilitas. Kamu bisa meniatkannya di malam hari (lebih utama) atau di pagi harinya selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar terbit.

Jadi, kalau kamu lupa niat di malam hari dan terbangun dalam keadaan belum sarapan, kamu masih bisa langsung berniat dan melanjutkan puasa.

Sejarah Puasa Asyura: Jejak Syukur dari Nabi Musa hingga Nabi Muhammad SAW

Kisah di balik Puasa Asyura sangat mendalam dan penuh makna, menghubungkan jejak para nabi. Sejarahnya dapat ditelusuri dari beberapa fase:

Era Pra-Islam: Jauh sebelum kedatangan Islam, hari Asyura sudah menjadi hari yang dimuliakan oleh kaum Quraisy di Mekkah. Mereka biasa berpuasa pada hari itu.

Masa Hijrah ke Madinah: Titik utama syariat Puasa Asyura bagi umat Islam terjadi ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Beliau mendapati kaum Yahudi di sana juga berpuasa pada hari ke-10 Muharram.

Ketika ditanya alasannya, mereka menjawab bahwa hari itu adalah hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya, Bani Israil, dari kejaran Firaun dan bala tentaranya dengan membelah lautan.

Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa berpuasa pada hari itu.

Penegasan dalam Islam: Mendengar hal tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kami lebih berhak dan lebih utama terhadap Musa daripada kalian."

Sejak saat itu, beliau memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai penegasan bahwa para nabi membawa ajaran tauhid yang sama.

Untuk membedakannya dengan tradisi Yahudi, beliau berazam, "Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a)."

Dari sinilah anjuran untuk menggandengkan Puasa Asyura dengan Puasa Tasu'a (9 Muharram) berasal, menjadikannya amalan yang lebih sempurna.

Manfaat dan Keutamaan Luar Biasa Puasa Asyura

Inilah bagian yang paling ditunggu-tunggu. Apa benefit yang kita dapatkan dari berpuasa di hari Asyura? Keutamaannya tidak main-main, Guys!

Keutamaan paling utama dari Puasa Asyura adalah pengampunan dosa selama satu tahun yang telah berlalu.

Hal ini didasarkan pada hadis shahih yang sangat populer. Saat ditanya mengenai keutamaan puasa ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa hari ‘Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Dan puasa hari ‘Asyura, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162).

Kebayang, kan? Dengan berpuasa satu hari saja, kita diberi kesempatan untuk menghapus dosa-dosa kecil yang mungkin tidak kita sadari selama setahun penuh. Tentu saja, dosa-dosa besar tetap memerlukan taubat nasuha yang tulus.

Selain keutamaan tersebut, manfaat lainnya meliputi:

Mengikuti Sunnah Nabi: Menjalankan amalan yang dicontohkan dan ditekankan oleh Rasulullah SAW.

Meningkatkan Ketakwaan: Puasa adalah salah satu ibadah terbaik untuk melatih kesabaran, pengendalian diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Meneladani Rasa Syukur Para Nabi: Mengambil pelajaran dari kisah syukur Nabi Musa AS atas pertolongan Allah SWT.

Kesimpulan: Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!

Puasa Asyura yang akan jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, adalah momentum spiritual yang sangat berharga.

Ini bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi sebuah ibadah yang kaya akan nilai sejarah, syukur, dan janji ampunan yang luar biasa.

Yuk, siapkan diri kita! Tandai kalendermu, ajak teman dan keluarga, dan niatkan dengan tulus untuk meraih keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk melaksanakannya dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat..

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI