Investor Pembangunan Kereta Gantung Menuju Gunung Rinjani Kabur

Muhammad Yunus Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2025 | 19:48 WIB
Investor Pembangunan Kereta Gantung Menuju Gunung Rinjani Kabur
Ilustrasi kereta gantung (cable car) di pengunungan Switzerland. [pixabay.com]

Zulkieflimansyah mengatakan pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah menuju Gunung Rinjani bakal meningkatkan kunjungan wisatawan di provinsi itu.

"Pembangunan kereta gantung ini menjadikan Provinsi NTB sebagai kawasan pariwisata yang lengkap," ujarnya.

Gubernur tidak menampik setiap hal baru tentu selalu ada riak-riak, biasanya muncul akibat kurangnya sosialisasi dan komunikasi.

Namun, pembangunan kereta gantung ini akan menampilkan keindahan alam di Lombok terlihat dari atas untuk yang tidak kuat mendaki Gunung Rinjani.

"Proyek ini ditargetkan akan rampung pada 2025," katanya.

Ilustrasi Gunung Rinjani. (Foto: Wikipedia)
Ilustrasi Gunung Rinjani. (Foto: Wikipedia)

Bangun Posko Kedaruratan 

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membuka opsi bangun posko kedaruratan atau emergency shelter yang berada dekat dengan puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ke depan mungkin kami membuat satu pos, seperti antara puncak dengan Plawangan IV posisi strategis," kata Kepala Balai TNGR Yarman.

Yarman menuturkan jumlah posko kedaruratan saat ini hanya ada dua unit di Gunung Rinjani yaitu Resort Sembalun dan Pos II.

Baca Juga: Agam Rinjani Mengaku Tak Suka Jadi Orang Kaya Setelah 10 Hari Foya-foya di Bali

Jarak Resort Sembalun ke lokasi puncak sekitar 10 jam, sedangkan jarak Pos II ke puncak sekitar delapan jam.

Bila posko kedaruratan dibangun di Plawangan IV, maka waktu tempuh ke puncak bisa menjadi lebih singkat menjadi hanya tiga jam.

Pos Plawangan IV merupakan pintu masuk utama untuk menuju puncak Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun.

Pos Plawangan IV adalah tempat populer bagi para pendaki untuk mendirikan tenda dan menikmati pemandangan ketika matahari terbit.

"Petugas kami ada di Pos II yang terdekat saat ini, mereka melakukan patroli rutin. Kalau memang idealnya perlu ada satu shelter di Plawangan," ujar Yarman.

Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI