Kecurigaan publik semakin menguat karena latar belakang kondisi kesehatan Jokowi yang sempat menjadi sorotan beberapa pekan sebelumnya.
Pada perayaan ulang tahunnya ke-64 di Solo, Sabtu 21 Juni 2025 lalu, Jokowi tampil dengan wajah yang tampak bengkak dan ruam kemerahan.
Kondisi tersebut sempat memunculkan spekulasi di kalangan publik dan media bahwa Jokowi mungkin sedang menjalani perawatan atau pemulihan.
Dengan mencuatnya kembali foto terbaru ini, sebagian masyarakat menilai unggahan tersebut sebagai bentuk pencitraan atau usaha menepis isu kesehatan yang berkembang.
Namun sayangnya, hasilnya justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Apa pun maksud di balik unggahan tersebut, satu hal yang jelas adalah bahwa publik saat ini sangat kritis terhadap narasi visual.
Di era digital, kepercayaan masyarakat pada tokoh publik tidak hanya dibangun lewat pernyataan atau prestasi, tetapi juga melalui keaslian dan transparansi dalam hal-hal kecil sekalipun, termasuk unggahan foto keluarga di media sosial.
Mantan Presiden seperti Jokowi tentu masih memiliki pengaruh besar dalam lanskap politik dan sosial Indonesia. Karena itu, setiap gerak-geriknya tetap diamati dan dikritisi, bahkan setelah masa jabatannya berakhir.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Jokowi terkait tuduhan bahwa foto pantai tersebut adalah hasil editan.
Baca Juga: Paiman Raharjo Ngaku Pernah Lihat Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Katanya Hanya Segelintir Orang
Namun kejadian ini memperlihatkan bahwa citra digital seorang tokoh publik sangat rentan dipertanyakan jika tidak diiringi transparansi dan keaslian.