Antisipasi Banjir Susulan, Gubernur Pramono Anung Umumkan Langkah Darurat

Selasa, 08 Juli 2025 | 14:49 WIB
Antisipasi Banjir Susulan, Gubernur Pramono Anung Umumkan Langkah Darurat
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan seluruh jajaran Pemprov DKI untuk bersiaga penuh menyusul banjir yang sempat melumpuhkan sejumlah ruas jalan Jakarta. (Suara.com/Fakhri)

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan seluruh jajaran Pemprov DKI untuk bersiaga penuh menyusul banjir yang sempat melumpuhkan sejumlah ruas jalan Jakarta dalam dua hari terakhir.

Upaya itu dilakukan Pramono sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi banjir susulan.

Dalam arahannya, Pramono menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah dan kesiapsiagaan selama 24 jam ke depan.

"Saya secara khusus meminta kepada jajaran untuk mengadakan apel siaga, antisipasi kalau terjadi banjir seperti dua hari yang lalu. Karena memang seperti yang saya sampaikan tadi ada hal yang mohon maaf, nggak bisa dilawan," ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Ia mengungkapkan, banjir yang melanda Jakarta beberapa hari lalu terjadi akibat tiga faktor yang bersamaan, yakni hujan deras, banjir kiriman, dan naiknya permukaan air laut.

Menurut Pramono, meskipun curah hujan di Jakarta tidak seluruhnya ekstrem, ada beberapa titik yang mencatat curah hujan di atas 200 mm, terutama di wilayah hulu.

"Ketika itu air lautnya naik tinggi, sehingga air sama sekali tidak ada yang bisa dibuang ke laut. Kemudian terjadi banjir di Jakarta, curah hujan yang cukup tinggi, walaupun sebenarnya curah hujan pada waktu itu tidak di atas 200," tuturnya.

Ketiga kondisi itu, lanjutnya, menjadi pemicu utama genangan di berbagai wilayah Jakarta.

Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (8/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (8/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Meski demikian, ia mengapresiasi kerja cepat jajaran wilayah yang langsung menangani banjir pada 8 Juli kemarin.

Baca Juga: Cerita Pramono Tak Bisa Tidur Saat Jakarta Dikepung Banjir, Ujian Pertama Jadi Gubernur

"Saya meminta kepada jajaran terkait, para wali kota yang ada, untuk 24 jam dari kemarin menangani ini. Alhamdulillah di tanggal 8 kemarin, walaupun ada hujan dan juga ada banjir kiriman, tetapi dampaknya tidak seperti yang sebelumnya," tutur Pramono.

Pramono menegaskan, Pemprov tidak boleh bersikap reaktif terhadap banjir. Ia meminta wali kota dan unit teknis untuk aktif berkoordinasi di lapangan, bukan hanya menunggu hujan deras baru bergerak.

“Koordinasi seperti ini diperlukan di lapangan dan saya meminta jangan kemudian hanya karena banjir baru ditangani,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiagakan alat-alat berat, pompa air, dan peringatan dini di sejumlah titik rawan banjir.

Pramono menyebut, antisipasi dini dan kehadiran pemerintah di saat krisis akan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI