Di Balik Kisah Viral Pelemparan Batu Kereta Api dan Dampak Nyatanya

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 20:40 WIB
Di Balik Kisah Viral Pelemparan Batu Kereta Api dan Dampak Nyatanya
ilustrasi pelemparan batu ke kereta api

Faktanya, teror pelemparan batu ke kereta api bukanlah insiden yang pertama kali terjadi.

Aksi barbar ini merupakan masalah berulang yang terus menghantui perjalanan kereta api di Indonesia.

Sepanjang tahun 2025 saja, di wilayah Daop 5 Purwokerto, tercatat setidaknya ada lima kejadian serupa.

Selain itu, insiden pelemparan batu juga menimpa KA Joglosemarkerto di wilayah Daop 4 Semarang pada Februari lalu.

Rentetan peristiwa ini menunjukkan adanya sebuah pola vandalisme berbahaya yang tidak hanya merusak sarana, tetapi juga secara nyata mengancam keselamatan jiwa penumpang dan kru kereta.

Adapun ancaman sanksi pidana bagi pelaku pelemparan batu sangatlah berat dan tidak main-main. Berdasarkan Pasal 194 KUHP, pelaku dapat diancam hukuman penjara hingga 15 tahun jika perbuatannya dengan sengaja menimbulkan bahaya bagi lalu lintas kereta api.

Lebih jauh lagi, jika tindakan tersebut sampai mengakibatkan korban jiwa, ancaman hukumannya bisa mencapai penjara seumur hidup.

Selain jerat hukum, dampak dari tindakan ini sangat luas, mulai dari kerugian materi untuk perbaikan sarana, trauma psikologis bagi para korban, hingga terkikisnya rasa aman masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.

Sebagai respons, KAI Daop 6 Yogyakarta telah berkomitmen untuk menelusuri pelaku dan menyerahkannya kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Promo Tiket Kereta Api Spesial Idul Adha, Okupansi Penumpang Naik Dua Kali Lipat!

Langkah-langkah preventif juga digalakkan, seperti meningkatkan patroli di jalur rawan, memasang kamera pengawas, dan menjalin koordinasi yang lebih intensif dengan aparat kepolisian serta masyarakat setempat.

KAI juga secara aktif mengajak publik untuk berperan serta dalam menjaga keamanan bersama dengan melaporkan setiap tindakan mencurigakan di sekitar jalur rel.

Insiden di KA Sancaka ini bukanlah sebuah anomali.

Ia adalah babak terbaru dari rangkaian panjang aksi vandalisme serupa yang seolah tak ada habisnya.

Pihak KAI mengakui bahwa kejadian ini merupakan bagian dari pola yang meresahkan.

Sebelumnya, pada Februari 2025, insiden serupa juga menimpa KA Joglosemarkerto, meskipun saat itu beruntung tidak ada korban luka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI