Bagaimana Posisi Diplomat Arya Daru Pangayunan saat Kali Pertama Ditemukan Tewas?

Bernadette Sariyem Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 15:26 WIB
Bagaimana Posisi Diplomat Arya Daru Pangayunan saat Kali Pertama Ditemukan Tewas?
Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kemenlu RI ditemukan tewas dengan kepala dibungkus lakban di dalam kamar indekosnya di Gondia International Guest House, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). [Suara.com]

Suara.com - Penyelidikan kasus kematian mengenaskan diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), memasuki babak baru yang semakin pekat dengan misteri.

Di balik kondisi jasad yang ditemukan dengan kepala terbungkus lakban, fokus polisi kini mengerucut pada satu fakta janggal yang terungkap dari "benteng" peristirahatannya.

Selama dua tahun terakhir, Arya Daru Pangayunan yang merupakan orang asal Yogyakarta, menempati kamar indekos elite Gondia International Guest House di Menteng, Jakarta Pusat.

Kamar kos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di Menteng, Jakarta Pusat, diberi garis polisi. Rabu (9/7/2025).
Kamar kos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di Menteng, Jakarta Pusat, diberi garis polisi. Rabu (9/7/2025).

Kali pertama ditemukan, jasad Arya dalam kondisi yang mengerikan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Temuan ini segera menggemparkan publik dan korps diplomatik Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI.

“Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi kondisi korban pada Rabu (9/7/2025).

Sejak awal, polisi menyadari lokasi kejadian bukanlah tempat yang bisa dimasuki sembarang orang.

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi, menjelaskan bahwa indekos tersebut memiliki sistem keamanan berlapis.

Karena itulah, menurut dia, secara drastis mempersempit kemungkinan adanya pelaku dari luar yang masuk tanpa jejak.

Baca Juga: Teka-Teki Kematian Diplomat Arya, Polsek Menteng Akan Periksa Rekan Kerja, CCTV Jadi Kunci?

"Itu kan kos-kosan keluarga ya. Terus pintunya dobel. Bukan tiba-tiba orang lain masuk, langsung nyelonong ke pintu kamar, enggak seperti itu," kata Kompol Rezha.

Namun, di tengah pengumpulan bukti, penyidik dihadapkan pada sebuah fakta yang paling mengejutkan.

Berdasarkan kesaksian pemilik dan penjaga kos yang telah mengelola tempat itu, terdapat sebuah aturan ketat mengenai tamu.

Selama dua tahun Arya menyewa kamar di sana, jejak pengunjung yang tercatat hanya mengarah pada satu nama.

Arya Daru Panguyunan, Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri RI ditemukan tewas dengan kepala dilakban di dalam kamar indekosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). [Suara.com]
Arya Daru Panguyunan, Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri RI ditemukan tewas dengan kepala dilakban di dalam kamar indekosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). [Suara.com]

"Enggak ada, enggak ada boleh masuk selain yang punya kamar kosan," jelas Rezha.

Ia kemudian mengonfirmasi siapa satu-satunya orang yang menjadi pengecualian dari aturan ketat tersebut: "pengunjung satu-satunya itu adalah istri korban."

Fakta ini sontak menjadi pusat teka-teki dalam penyelidikan. Di satu sisi, kamar korban adalah sebuah benteng yang steril dari orang asing.

Sementara di lain sisi, kematian korban terjadi dengan cara yang brutal. Pertanyaan krusial pun muncul: siapa orang terakhir yang bersama Arya di dalam benteng pribadinya itu?

Misteri ini semakin dalam jika dikaitkan dengan aktivitas normal korban sesaat sebelum tewas. Menurut keterangan saksi satpam, tidak ada tanda-tanda ancaman atau kegelisahan pada diri Arya pada Senin (7/7/2025) malam.

"Kesaksian satpam Senin (7/7) malam pukul 21.30 WIB, dia masih tampak memesan makanan online, dan makan di depan kosannya," kata Kompol Reza.

"Sempat menyapa dia juga. Semua tampak normal."

Kementerian Luar Negeri (Kemlu), melalui Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, telah menyampaikan duka cita mendalam. Pihaknya mengonfirmasi bahwa Arya adalah seorang diplomat yang banyak menangani isu perlindungan WNI di luar negeri.

"Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang mendalam kepada pihak keluarga. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak," kata Judha.

Kini, sementara Kemlu menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian, jasad Arya telah berada di RSCM untuk proses autopsi.

Hasilnya akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan menjawab siapa yang berada di balik tragedi di dalam kamar kos yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi sang diplomat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI