Suara.com - Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang merasa sedih karena jasa-jasa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mulai dilupakan, langsung 'ditembak' balik oleh politikus PDI Perjuangan (PDIP), M Guntur Romli. Ia meminta Luhut menghentikan strategi playing victim dan justru mempertanyakan pengkhianatan Jokowi terhadap para pendukungnya.
Guntur Romli dengan tegas meminta Luhut tidak lagi memainkan narasi bahwa Jokowi adalah sosok yang terzalimi.
"Untuk Pak LBP, berhentikan bermain strategi playing victim buat Jokowi," kata Guntur kepada Suara.com, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, status Jokowi sebagai mantan wali kota, gubernur, hingga presiden dua periode menunjukkan bahwa ia bukanlah orang yang lemah dan tidak perlu lagi dibela dengan narasi sebagai korban.
"Jokowi itu sdah jadi wali kota, gubernur, presiden dan srng msh jadi pejabat di danantara. Dia bukan orang kecil dan lemah, jadi sudah usang playing victim itu," katanya.
Guntur kemudian membalikkan narasi tersebut dengan sebuah pertanyaan tajam yang menyindir loyalitas Jokowi.
"Yang patut ditanyakan dia yang lupa bahkan berkhianat pada orang-orang yang membantu, mendukung dan memenangkan dia," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagram-nya menceritakan pertemuannya dengan Jokowi di Bali. Ia menyebut kondisi kesehatan Jokowi menunjukkan progres yang baik. Namun, di sela-sela cerita hangat itu, Luhut menyelipkan sebuah curahan hati.
"Kami berdua merasa cukup sedih karena masih ada yang seolah melupakan jasa beliau. Padahal, menghormati pemimpin terdahulu adalah bagian dari budaya bangsa seperti yang selalu disampaikan Presiden Prabowo," sambung Luhut dalam unggahannya, Rabu (2/7/2025).
Baca Juga: Luhut Sedih Jasa Jokowi Dilupakan, PDIP: Dia yang Lupa Jasa Ibu Mega Demi Kepentingan Keluarga