4. Akun Palsu Bermunculan, Mendulang Klik dan Pengikut
Tak lama setelah video meledak, puluhan akun Instagram dan TikTok atas nama Andini Permata bermunculan. Beberapa bahkan memuat wajah yang berbeda satu sama lain.
Modusnya jelas: mengunggah ulang konten viral, lalu panen followers dan engagement. Ironisnya, sebagian netizen percaya begitu saja.
5. Tanpa Klarifikasi, Publik Dibiarkan Membentuk Narasinya Sendiri
Hingga kini, tak ada klarifikasi dari siapapun—baik dari sosok yang mengaku sebagai Andini, maupun pihak yang terkait dengan pembuatan video. Ini membuat publik bebas membentuk narasi: dari yang menyebut ini sebagai video pribadi bocor, hingga yang menyebutnya sebagai kampanye digital terselubung.
Fenomena Andini Permata menyoroti satu hal: betapa mudahnya publik terjebak dalam pusaran misteri digital, terlebih saat kontennya dibungkus dengan unsur emosional dan minim kejelasan.
Di tengah kebingungan antara percaya dan skeptis, penting bagi warganet untuk tetap kritis, skeptis, dan tidak mudah terpancing klik atau klaim palsu.