Bukan di Jalan Utama, Konsep Car Free Night Jakarta Mungkin Tiru Hong Kong

Jum'at, 11 Juli 2025 | 13:20 WIB
Bukan di Jalan Utama, Konsep Car Free Night Jakarta Mungkin Tiru Hong Kong
Ilustrasi saat Jakarta menggelar Car Free Night di kawasan Bundaran HI, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Car Free Night (CFN) masih berada dalam tahap kajian mendalam.

Meski sempat direncanakan uji coba oleh Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno beberapa waktu lalu, pelaksanaannya urung dilakukan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut pihaknya masih melakukan benchmarking atau studi banding dengan sejumlah kota besar dunia.

Tujuannya agar program ini tidak serta-merta mengganggu denyut ekonomi di wilayah yang menjadi lokasi CFN.

“Saat ini kami terus melakukan kajian agar lokasi CFN nantinya memenuhi aspek keberlanjutan dan tidak mengganggu aktivitas lain yang sudah ada di sana,” ujar Syafrin saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Dalam proses kajian tersebut, Dishub mengamati implementasi program serupa di kota-kota seperti Hong Kong, Singapura, hingga Tokyo.

Syafrin mencontohkan, di Hong Kong, kegiatan seperti night market tidak digelar di jalan utama.

Sebaliknya, kegiatan justru difokuskan di jalan paralel yang dinilai membutuhkan dorongan aktivitas ekonomi.

“Di Hong Kong ada yang namanya Road Temple yang paralel dengan Nathan Road. Jalan utama yang sudah tinggi aktivitas ekonominya tidak diganggu lagi,” jelasnya.

Baca Juga: ASN Pemprov DKI Masih Bandel Pakai Kendaraan Pribadi Hari Rabu, Pramono Janji Kasih Hukuman Tegas

Pendekatan serupa, lanjut Syafrin, juga diterapkan di Singapura. Sementara di Jepang, khususnya kawasan Ginza, CFN dilakukan secara musiman—yakni saat musim semi dan terbatas dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.

Langkah ini, menurut Syafrin, menjadi pertimbangan penting agar pelaksanaan CFN di Jakarta tidak dilakukan secara serampangan, melainkan benar-benar menciptakan ruang publik malam hari yang berdampak positif secara sosial dan ekonomi.

“Kami harapkan, hasil kajian ini bisa memberikan rumusan yang optimal untuk implementasi Car Free Night di Jakarta,” pungkas Syafrin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI