Suara.com - Langit Indonesia kini memiliki penjaga baru yang bergerak lebih cepat dan lebih senyap dari sebelumnya. Mereka adalah Pasukan Wingsuit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, sebuah unit elite yang baru saja mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai ujung tombak operasi infiltrasi modern.
Kehadiran mereka tidak hanya menambah kekuatan tempur, tetapi juga menjadi simbol inovasi dan kemampuan adaptasi militer Indonesia.
Keberhasilan mereka langsung diganjar pengakuan prestisius dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Di balik seremonial dan jubah bersayap yang ikonik, tersimpan banyak fakta menarik tentang pasukan ini.
Berikut adalah 8 fakta yang perlu Anda ketahui tentang Pasukan Wingsuit Kopasgat dikutip dari ANTARA.
1. Resmi Pecahkan Rekor MURI sebagai yang Pertama di Indonesia
Pengakuan formal datang dari MURI yang mengukuhkan Kopasgat sebagai pelopor. Ini bukan sekadar penghargaan, melainkan penegasan bahwa TNI AU kini memiliki kapabilitas yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.
"Dengan ini, MURI menyatakan dan meneguhkan bahwa Kopasgat TNI AU tercatat sebagai pencetak rekor Indonesia pasukan pertama yang memiliki regu terjun wingsuit di Indonesia," kata Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri.
2. Misi Utama: Infiltrasi Cepat, Senyap, dan Tepat Sasaran
Tujuan dibentuknya pasukan ini sangat spesifik dan strategis. Menurut Komandan Kopasgat, Marsekal Muda TNI Deny Muis, mereka dirancang untuk melakukan infiltrasi atau penyusupan ke wilayah musuh secara senyap dan cepat.
Baca Juga: KASAU Gaungkan Nilai TNI AU Ampuh: Berikan Pembekalan Kepemimpinan untuk Siswa SMP Labschool Cibubur
Dengan meluncur dari ketinggian 10.000 kaki menggunakan jubah khusus, mereka dapat menjangkau titik pendaratan yang jauh dari lokasi penerjunan awal, menghindari deteksi radar musuh, dan mendarat dengan presisi tinggi.
3. Syarat Jadi Anggota Sangat Ketat: Bukan Sekadar Penerjun Biasa
Untuk bisa mengenakan jubah wingsuit, seorang prajurit Kopasgat harus memiliki kualifikasi di atas rata-rata. Kemampuan utama yang mutlak dimiliki adalah keahlian terjun bebas (free fall).
"Prajurit harus basicnya adalah sebagai penerjun free fall dan mempunyai jam terbang yang tinggi dan punya kualifikasi instruktur," ujar Deny Muis.
Selain jam terbang tinggi, kondisi fisik yang prima untuk bermanuver di udara dan kemampuan tempur darat setelah mendarat adalah syarat mutlak.
4. Beranggotakan 10 Personel Inti Pilihan
Saat ini, kekuatan inti Pasukan Wingsuit Kopasgat terdiri dari 10 personel terbaik. Meskipun unit ini baru dikukuhkan secara resmi pada tahun 2024, cikal bakalnya sudah dirintis sejak tahun 2018.
Kesepuluh prajurit ini telah melalui serangkaian latihan intensif yang digelar hampir setiap hari untuk mengasah kemampuan manuver dan tempur mereka.
5. Akan Digandakan Kekuatannya untuk Regenerasi
Menyadari pentingnya peran unit ini, Kopasgat telah merencanakan ekspansi. Marsda TNI Deny Muis memastikan akan menambah jumlah personel menjadi dua kali lipat dari yang ada saat ini.
"Paling tidak kita akan menambah dua kali lipat dari yang sekarang ini ada," tegasnya. Penambahan ini bertujuan untuk memperkuat unit dan memastikan proses regenerasi berjalan baik, sehingga keahlian langka ini tidak terputus.
6. Dilatih Langsung oleh Atlet Profesional Luar Negeri
Untuk mencapai standar kelas dunia, Kopasgat tidak ragu untuk menggandeng para ahli. Sejak awal pembentukannya, mereka telah dilatih oleh atlet wingsuit profesional dari luar negeri, di antaranya Ben "Dicko" Dixon dan Tahi-Paul dari Australia. Kolaborasi ini akan terus berlanjut.
"Kita akan tetap berkolaborasi dengan atlet-atlet atau mungkin profesional dari luar negeri," kata Deny Muis, menekankan pentingnya transfer ilmu dari para master untuk mencetak pelatih-pelatih internal di masa depan.
7. Sudah Terlibat dalam Latihan Tempur Skala Besar
Meski tergolong baru, Pasukan Wingsuit Kopasgat bukan sekadar unit pajangan. Mereka telah aktif terlibat dalam berbagai rangkaian latihan TNI AU.
Salah satunya adalah Latihan Matra Udara II Koopsud II "Sikatan Daya" di Kalimantan Selatan. Ke depan, mereka dipastikan akan memainkan peran penting dalam latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha 2025. "Ya, dipastikan itu (Wingsuit Kopasgat) akan dimainkan," konfirmasi Deny Muis.
8. Kemampuan Tempur Lengkap: Dari Udara Langsung ke Darat
Tugas mereka tidak selesai saat kaki menyentuh tanah. Setelah mendarat dengan senyap di titik yang telah ditentukan, misi berlanjut ke fase pertempuran darat. Ini membedakan mereka dari atlet wingsuit sipil.
Setiap personel dibekali kemampuan tempur darat yang mumpuni, siap untuk melanjutkan operasi penyerbuan, sabotase, atau pengintaian setelah berhasil melakukan infiltrasi dari udara. (ANTARA)