Geger Audio Tak Pantas di GBK, Manajemen Akui Lalai dan Janji Perbaiki Sistem

Senin, 14 Juli 2025 | 07:51 WIB
Geger Audio Tak Pantas di GBK, Manajemen Akui Lalai dan Janji Perbaiki Sistem
Ilustrasi suasana GBK jelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Vs China. (Suara.com/Raihan)

Suara.com - Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) akhirnya buka suara terkait insiden pemutaran suara tidak pantas yang sempat terdengar melalui pengeras suara di kawasan publik GBK.

Peristiwa yang sempat menuai perhatian publik itu diakui sebagai bentuk kelalaian internal, dan kini tengah ditindaklanjuti serius oleh manajemen.

Dalam pernyataan resminya, pihak PPKGBK menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang ditimbulkan kepada pengunjung.

Insiden itu terjadi lantaran petugas yang bertugas memutar musik menggunakan salah satu platform berbayar tanpa mengecek daftar putar secara menyeluruh.

Setelah satu playlist selesai diputar, sistem secara otomatis memutar konten lain yang tidak berasal dari daftar resmi dan kurasi GBK.

Audio tersebut ternyata berisi suara yang tidak layak didengarkan di ruang publik, apalagi di tempat yang kerap digunakan oleh anak-anak dan keluarga.

Ilustrasi pengeras suara. [Ist]
Ilustrasi pengeras suara. [Ist]

"Kami menyadari sepenuhnya bahwa GBK adalah ruang publik yang dihormati dan digunakan oleh beragam lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan keluarga. Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk memperkuat pengawasan serta kualitas pelayanan," ujar Asep Triyadi, Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi GBK, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu (13/7/2025).

Asep menegaskan, insiden tersebut telah menjadi bahan evaluasi menyeluruh di internal pengelola GBK. Petugas yang lalai telah diberikan teguran keras dan sedang dalam evaluasi.

Selain itu, sistem pemutaran audio juga mengalami pembenahan signifikan. Playlist yang digunakan kini hanya berasal dari daftar kurasi resmi, dan akses pemutaran dibatasi hanya untuk personel terverifikasi.

Baca Juga: LMKN Minta MK Tolak Gugatan Ariel Cs, Tuding Ratusan Promotor Biang Keladi Masalah

Demi menghindari kejadian serupa, sistem pemutaran musik juga kini beralih ke format offline yang tersimpan secara lokal, bukan lagi melalui layanan streaming daring.

Pihak GBK menyatakan komitmennya untuk menjunjung tinggi standar etika dan profesionalisme dalam seluruh operasional.

Ke depan, pengawasan akan diperketat agar kompleks olahraga dan ruang publik kebanggaan warga Jakarta ini tetap menjadi tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan.

Belum lama ini sempat viral di media social, suara tidak layak didengarkan di ruang public, bergaung melalui pengeras suara di sekitar Kawasan GBK.

Suara tidak pantas yang didengarkan di ruang public itu pun menjadi bahan pembicaraan masyarakat.

Durasinya yang tidak sedikit, membuat masyarakat yang ada di kisaran GBK bertanya-tanya dari mana asalnya dan suara apa itu.

Seperti diketahui, pengeras suara di Kawasan GBK biasa digunakan untuk menggaungkan lagu-lagu kebangsaan Indonesia atau pun untuk menyampaikan berbagai pengumuman dan imbauan dari pengelola untuk masyarakat sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI