Suara.com - Sebuah video menampilkan panggung acara Expo HUT ke-18 Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut), roboh diterjang angin kencang viral di media sosial.
Dilihat SuaraSumut.id dari unggahan video akun instagram @TKPMedan, Selasa 15 Juli 2025, terlihat angin kencang menerjang lokasi acara tersebut.
Terjangan angin kencang ini membuat tenda tenant nyaris terbang, bahkan panggung utama acara ambruk karena kencangnya angin yang menerpa lokasi acara.
Sejumlah pelajar tampak berada di lokasi, saat angin kencang menerpa dan mengakibatkan panggung utama roboh.
Apakah Ada Korban Jiwa?
Ps Kasubsi Penmas Polres Palas Bripka Ginda Pohan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya panggung tersebut. Dirinya mengatakan peristiwa itu terjadi Senin 14 Juli 2025 kemarin.
"Insiden ambruknya panggung utama tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Saat kejadian, aktivitas panggung tengah istirahat dan belum dimulai, sehingga area masih dalam kondisi relatif sepi," katanya.
Ginda menjelaskan beberapa alat elektronik dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa bagian panggung yang runtuh, rangkaian acara peringatan HUT ke-18 Kabupaten Padang Lawas dijadwalkan tetap berlangsung hingga 17 Juli 2025.
"Kegiatan yang direncanakan meliputi festival rakyat, hiburan musik, serta berbagai perlombaan seni dan budaya yang melibatkan masyarakat dari berbagai kecamatan," ucapnya.
Insiden tersebut terjadi di Lapangan MTsN 1 Sibuhuan, yang merupakan lokasi utama pelaksanaan hiburan rakyat dan pameran daerah.
Berdasarkan informasi dari BMKG Prakiraan Cuaca 14 Juli 2025, kecepatan angin di wilayah Sibuhuan mencapai 12 km/jam dengan arah datang dari barat daya. Menurut imbauan BMKG, pertumbuhan awan signifikan dari siang hingga dini hari.
"Untuk lima hari kedepan (14 Juli 18 Juli 2025), pola cuaca diperkirakan akan tetap sama seperti kondisi sekarang (angin kencang)," kata Ginda.
"Kondisi cuaca dan Faktor Alam ini diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan ambruknya struktur panggung," katanya.
Kontributor : M. Aribowo