Curhat Jokowi Merasa Didowngrade, Serangan Politik atau Momen Dongkrak Popularitasnya Jelang 2029?

Rabu, 16 Juli 2025 | 12:20 WIB
Curhat Jokowi Merasa Didowngrade, Serangan Politik atau Momen Dongkrak Popularitasnya Jelang 2029?
Presiden ke-7 Jokowi saat memberi pernyaataan di kediaman pribadinya, Solo. (Suara.com/Ari Welianto)

Suara.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai adanya agenda politik besar untuk menjatuhkan atau men-downgrade dirinya memicu beragam spekulasi.

Pernyataan ini muncul di tengah panasnya isu tudingan ijazah palsu yang kembali menyeret namanya.

Alih-alih merugikan, serangan ini justru dinilai menjadi momentum bagi Jokowi untuk kembali menaikkan popularitasnya yang sempat menurun.

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik atau Freddy Damanik menilai bahwa setiap serangan politik dapat dimanfaatkan untuk mendatangkan dampak positif.

Menurutnya, Jokowi sangat memahami cara kerja ini dan piawai dalam mengubah serangan negatif menjadi keuntungan popularitas.

Freddy melihat adanya pola di mana serangan yang masif justru meningkatkan simpati publik terhadap Jokowi.

"Saya sebetulnya sepakat dengan Mas Adi, jadi memang setiap serangan itu juga bisa berdampak positif ketika itu dimanfaatkan, tanda kutip. Pak Jokowi juga pasti sering melakukan itu," ujar Freddy dalam sebuah diskusi yang tayang di kanal Youtube tvOneNews, Rabu (16/7/2025).

Ia menambahkan bahwa Jokowi telah belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti serangan yang dilancarkan oleh Amien Rais.

"Ketika Amin Rais ini terus menyerang Pak Jokowi, justru simpati kepada Pak Jokowi itu naik," jelasnya.

Baca Juga: Minta Usut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Eks Danjen Kopassus Soenarko: Saya Siap Mati Demi Prabowo

Menurut Freddy, dalam konteks isu ijazah palsu yang kembali memanas, Jokowi tidak menciptakan isu tersebut. Namun, sebagai seorang politisi ulung, ia berusaha mengambil manfaat dari situasi yang ada untuk kepentingannya, terutama dalam hal popularitas.

"Tetapi Pak Jokowi berusaha mengambil tanda kutip manfaat dari situ, khususnya untuk popularitas. Itu seperti dikatakan Mas Adi tadi, itu sah-sah saja bagi seorang politisi," tegas Freddy.

Pernyataan Jokowi soal 'agenda besar' dilihat sebagai cara untuk menjelaskan kepada publik bahwa ada pertarungan politik yang lebih besar di baliknya, yang menyasar stabilitas pemerintahannya menjelang 2029.

Freddy menggarisbawahi bahwa serangan ini ditujukan untuk memecah belah Koalisi Indonesia Maju yang digalang oleh Jokowi, Prabowo Subianto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Jika tokoh sentral ini berhasil diadu domba, maka pemerintahan akan melemah.

Tunjukkan Saja Ijazahnya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI