Habis Bongkar Borok Ijazah Jokowi, Mantan Rektor UGM Kini Coba Dibungkam? Said Didu Minta Tolong

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 14:44 WIB
Habis Bongkar Borok Ijazah Jokowi, Mantan Rektor UGM Kini Coba Dibungkam? Said Didu Minta Tolong
Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2005-2010, Said Didu. [tangkap layar/IST]

Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, membuat sebuah pengakuan mengejutkan. Ia mengklaim ada upaya untuk membungkam mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sofian Effendi, setelah sang profesor secara terbuka membongkar dugaan kejanggalan pada ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Melalui akun X miliknya, Said Didu menyuarakan kekhawatirannya dan meminta perlindungan bagi sang guru besar.

"Baru saja saya dapat info dari Jogya bahwa sedang terjadi upaya “pembungkaman” terhadap Prof. Sofian Effendi karena buka kasus Ijazah Jokowi," ungkap Said Didu dikutip dari laman X miliknya, Kamis (17/7/2025).

"Mohon teman-teman di Jogya menjaga beliau dan kita semua berikan dukungan kepada Prof. Sofian Effendi," harapnya.

Pengakuan Said Didu ini muncul setelah Prof. Sofian Effendi membuat pernyataan yang sangat berani dalam sebuah wawancara dengan Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar. Dalam wawancara itu, Prof. Sofian menyebut bahwa Jokowi kemungkinan besar tidak memiliki ijazah S1 dari UGM.

Menurut Prof. Sofian, nilai Jokowi di semester-semester awal sangat buruk dan tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke jenjang S1.

"Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian. Ada empat semester dinilai kira-kira 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya tidak mencapai," terang Prof Sofian.

Ia bahkan menyebut transkrip nilai yang pernah dipamerkan Bareskrim Polri adalah bukti dari nilai buruk tersebut.

"Saya lihat di dalam transkip nilai itu juga yang ditampilkan bareskrim, IPKnya itu nggak sampai dua kan. Kalau sistemnya benar, dia tidak lulus atau di DO istilahnya. Hanya boleh sampai sarjana muda," katanya.

Baca Juga: Laporkan Dugaan Informasi Bohong, Rismon Sianipar Pede Jokowi Akan Jadi Tersangka

Dengan nilai serendah itu, Prof. Sofian heran bagaimana Jokowi bisa menulis skripsi S1. Ia bahkan mengklaim skripsi tersebut tidak pernah diuji dan lembar pengesahannya kosong.

"Jadi (karena nilainya tidak memenuhi) dia belum memenuhi persyaratan melanjutkan ke sarjana dan menulis skripsi. Skripsinya pun sebenarnya adalah contekan dari pidatonya prof Sunardi, salah satu dekan setelah Pak Soemitro. Tidak pernah lulus. Tidak pernah diujikan. Lembar pengesahannya kosong," ungkapnya.

Prof. Sofian mengaku pernah menanyakan langsung soal lembar pengesahan yang kosong itu ke petugas UGM. "Saya tanya ke petugasnya, 'mbak ini kok kosong'? Dia bilang iya pak itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tandatangan dosen penguji," sebutnya.

Kesimpulannya, menurut Prof. Sofian, Jokowi tidak mungkin memiliki ijazah S1. "Kalau dia mengatakan punya ijazah BsC (sarjana muda) mungkin betul lah. Kalau yang ijazah sarjana, nggak punya dia," kata Prof Sofian.

Yang paling mengejutkan, Prof. Sofian juga mengungkap adanya rumor bahwa Jokowi pernah meminjam ijazah milik saudara iparnya, Hari Mulyono, untuk kemudian dipalsukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI