Siang Jadi Satpam-Pegawai Bank, Malam Perang Bawa Celurit: Polisi Kaget Bongkar Geng Tawuran Jaktim

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 19:47 WIB
Siang Jadi Satpam-Pegawai Bank, Malam Perang Bawa Celurit: Polisi Kaget Bongkar Geng Tawuran Jaktim
Ilustrasi tawuran (Antara)

Suara.com - Fakta mengejutkan terungkap di balik penangkapan 36 orang yang hendak tawuran di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Geng yang siap 'perang' dengan puluhan senjata tajam ini ternyata bukan diisi oleh anak sekolah, melainkan para pekerja dari berbagai profesi, mulai dari satpam hingga pegawai bank.

Polisi meringkus gerombolan ini pada Rabu (16/7) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB, lengkap dengan 27 senjata tajam jenis corbet dan celurit. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengaku kaget dengan latar belakang para pelaku.

"Jadi mereka ini bukan kelompok-kelompok anak sekolah," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, dilansir Antara, Kamis (17/7/2025).

"Mereka ini ada yang sudah bekerja dan ada yang bekerja di perusahaan swasta dan satpam. Bermacam-macam pekerjaan mereka. Tetapi juga ada anak sekolah," katanya.

Dari hasil pendataan, para pelaku yang tergabung dalam aliansi tawuran ini memiliki profesi yang beragam, mulai dari pekerja lepas (freelance), petugas keamanan, pegawai bank, ojek online, hingga pengangguran.

Menurut Nicolas, mereka bukanlah geng sekolah atau geng wilayah, melainkan kelompok yang murni terbentuk untuk melakukan aksi kekerasan jalanan.

"Mereka benar-benar murni kelompok tawuran. Bergabung karena ajakan teman dan akhirnya membentuk kelompok yang aktif dalam kegiatan kekerasan jalanan," katanya.

Atas perbuatannya, ke-36 orang ini dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman hukuman penjara maksimal sepuluh tahun.

Pihak kepolisian menegaskan akan terus memburu kelompok-kelompok serupa. Nicolas menyatakan, Polres Metro Jakarta Timur bersama Polda Metro Jaya secara rutin memantau akun-akun media sosial yang terindikasi menjadi wadah komunikasi para pelaku tawuran.

Baca Juga: Makin Beringas! Warung Kelontong di Rawasari Jakpus Dijarah saat Tawuran, 2 Pelaku Dicokok Polisi

"Setiap hari memonitor akun-akun yang terkait dengan yang berbau tawuran. Kami selalu aktif memonitor pergerakan kelompok-kelompok tawuran ini khususnya yang ada di Jakarta Timur," ujar Nicolas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI