Bullying di SMAN 6 Garut Diduga Picu Bunuh Diri, Dedi Mulyadi Bentuk Tim Investigasi

Hairul Alwan Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 20:37 WIB
Bullying di SMAN 6 Garut Diduga Picu Bunuh Diri, Dedi Mulyadi Bentuk Tim Investigasi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kiri) berbincang mengenai dugaan siswa SMAN 6 Garut gantung diri karena dibully. [Instagram @dedimulyadi71]

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun tangan langsung dalam menangani kasus bunuh diri siswa SMAN 6 Garut yang diduga mengalami depresi karena dibully.

Dalam keterangannya yang diunggah di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Dedi Mulyadi menyebut dugaan siswa SMAN 6 Garut bunuh diri karena dibully bukanlah hal yang sederhana.

Dedi Mulyadi menyebut banyak indikasi yang harus dibuktikan tentang pembullyan hingga rasa depresi yang dialami korban.

"Kasus bunuh diri anak pelajar di Garut tidak sesederhana seperti yang kita kira,"

"Variabelnya sangat banyak dan untuk membuktikan seluruh latar belakang dan variabel-variabel yang menjadi problem sehingga terjadi bunuh diri maka ada dua hal yang kami lakukan,"

Seolah serius untuk menangani masalah itu sampai tuntas, Dedi Mulyadi telah melakukan langkah-langkah konkret seperti menonaktifkan kepala sekolah SMAN 6 Garut serta membentuk Tim Khusus.

"Yang pertama adalah kepala sekolahnya di nonaktifkan untuk memudahkan melakukan investigatif. Yang kedua tim investigatif,"

Gubernur Jawa Barat tersebut mengatakan tim yang dibentuk khusus menangani kasus bullying itu terdiri dari empat instansi yakni Inspektorat, Badan Kepegawaian Provinsi Jawa Barat, Unsur kepolisian serta unsur psikolog yang nanti akan bekerja mengungkap dari seluruh problematika yang terjadi dan diharapkan bisa untuk mengambil solusi kedepannya.

Unggahan Kang Dedi Mulyadi itu pun banyak mendapat berbagai komentar dari netizen. Banyak yang juga menyampaikan aspirasinya terkait kasus pembullyan yang semakin marak di lingkungan anak sekolah.

Baca Juga: Telan 3 Korban Jiwa, 4 Fakta Pilu Tragedi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

"Bapak... Anak anak yang ngebully juga ditindak pak, mereka sudah cukup dewasa untuk mengerti arti bully. Jangan karena dibawah umur mereka bebas dari konsekuensi. Biar jadi pelajaran buat semua. Kalau pelaku dewasa, sudah jelas wajib ada sanksi.," kata akun @ri***ti.

"Saran, buat kontak Nomer Khusus Pengaduan di Tiap Sekolah dan Daerah bila ada Kasus Bully, Pelecehan Seksual, Penganiayaan, Pungli, dll yg Negatif agar bisa segera secepatnya di Tangani oleh Pihak-pihak yg berKompeten (Polisi, Diknas, Psikolog, dll).," imbuh @ko***sd.

"Inalillahi wa innailaihi rojiun Turut prihatin dan berduka atas meninggalnya pelajar di Garut," cuit @na***ya.

"Setujuuu , krn bnyak oknum sekolah klo ada masalah internal di dalm justru malah menutupi , krna takut lah nama baik sekolah , usut tuntas pak , hello mana kpai klo yg gini aja kurang gercep," ungkap @ne***ra.

"Guru guru lah yg seharusnya selalu mengingatkan stop bullying kepada anak muridnya .GURU = di GUgu dan ditiRU,bukan spanduk yg dipasang di sekolah.," timpal @ut***a5.

Kontributor : Mira puspito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI