Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi: 3 Orang Tewas Berdesakan Demi Makanan Gratis?

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 19:14 WIB
Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi: 3 Orang Tewas Berdesakan Demi Makanan Gratis?
Acara Panggung Hiburan Rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi [Ist]

Suara.com - Pesta rakyat yang seharusnya menjadi momen perayaan suka cita pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra (putra sulung Dedi Mulyadi) dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, berubah menjadi tragedi memilukan.

Tiga orang, termasuk seorang anak perempuan berusia 8 tahun dan seorang anggota polisi, meninggal dunia akibat berdesak-desakan saat pembagian makanan gratis di Alun-Alun Garut.

Peristiwa kelam yang terjadi pada Jumat siang (18/7/2025) ini sontak mengubah euforia pesta menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat Garut dan keluarga besar yang menggelar hajatan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, telah mengonfirmasi insiden tragis ini. "Benar ada tiga orang yang meninggal dalam kegiatan resepsi yang ada di Garut," ujarnya kepada awak media, menegaskan keseriusan peristiwa tersebut.

Daftar Korban Jiwa di Tengah Pesta

Tragedi ini merenggut tiga nyawa dari latar belakang yang berbeda, menunjukkan betapa kacaunya situasi saat itu:

  • Vania Aprilia (8 tahun): Seorang bocah perempuan warga Kelurahan Sukamentri, Garut.
  • Dewi Jubaedah (61 tahun): Seorang wanita lansia ber-KTP Jakarta Utara.
  • Bripka Cecep Saeful Bahri (39 tahun): Anggota Polres Garut yang sedang bertugas mengamankan acara.

Kronologi Maut Berdesakan di Pintu Pembagian Makanan

Penyebab utama tragedi ini adalah kerumunan massa yang tidak terkendali saat antre pembagian makanan gratis. Menurut laporan, ribuan warga telah memadati area Alun-Alun Garut sejak selesai salat Jumat.

Situasi berubah menjadi kacau balau di pintu masuk titik pembagian makanan. Warga saling dorong dan berdesakan, menyebabkan banyak yang terjatuh dan terinjak-injak.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Sebar Percakapan Orang Tua Korban dan Siswa SMAN 6 Garut, Fakta Mengejutkan Terungkap

Dua gerbang yang disediakan panitia ternyata tidak mampu menampung antusiasme massa yang membludak.

Ibu dari Vania Aprilia, salah satu korban, dengan lirih membenarkan bahwa putrinya menjadi korban saat berdesakan. "Anak kami meninggal setelah terinjak dan ditemukan di tengah kerumunan warga," katanya pilu.

Kisah Heroik Bripka Cecep, Polisi yang Gugur Saat Bertugas

Di tengah kekacauan, Bripka Cecep Saeful Bahri menunjukkan dedikasi luar biasa. Ia berada di garis depan, berjibaku membantu mengevakuasi warga yang pingsan dan terhimpit di tengah kerumunan.

Namun, pengorbanannya harus dibayar mahal. Setelah berhasil menenangkan situasi dan mengatur massa, Bripka Cecep beristirahat. Saat itulah ia tiba-tiba pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal dunia, diduga kuat akibat kelelahan ekstrem.

Kini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan intensif, termasuk memeriksa pihak event organizer (EO) untuk mendalami ada atau tidaknya kelalaian prosedur keamanan dalam penyelenggaraan acara besar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI