Kisah Heroik Bripka Cecep, Gugur Usai Selamatkan Warga di Pesta Rakyat Maut Garut

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 19:26 WIB
Kisah Heroik Bripka Cecep, Gugur Usai Selamatkan Warga di Pesta Rakyat Maut Garut
Rekaman kericuhan yang terjadi saat Acara Panggung Hiburan Rakyat dalam rangkaian pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan anak Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, beredar di media sosial. (ist)

Suara.com - Di tengah hiruk pikuk Pesta Rakyat yang berubah menjadi tragedi maut di Alun-Alun Garut, muncul sebuah kisah kepahlawanan yang harus dibayar dengan nyawa.

Dialah Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut berusia 39 tahun, yang gugur sebagai pahlawan sejati di tengah tugasnya.

Bripka Cecep menjadi salah satu dari tiga korban jiwa dalam insiden desak-desakan saat pembagian makanan gratis pada resepsi pernikahan putra Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025).

Namun, ia tidak meninggal karena terinjak-injak, melainkan karena kelelahan luar biasa usai berjibaku menyelamatkan nyawa warga lain.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, mengonfirmasi pengorbanan anggotanya. "Benar ada tiga orang yang meninggal dalam kegiatan resepsi yang ada di Garut," ujarnya, yang salah satunya adalah Bripka Cecep, seorang abdi negara yang berdedikasi hingga napas terakhir.

Berjibaku di Tengah Lautan Manusia yang Kacau

Pesta Rakyat yang digelar untuk merayakan pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina sejatinya bertujuan untuk berbagi kebahagiaan.

Namun, antusiasme ribuan warga yang tak terkendali saat mengantre makanan gratis mengubah alun-alun menjadi medan yang kacau dan berbahaya.

Saksi mata menggambarkan suasana mencekam di mana warga saling dorong, berteriak, dan banyak yang terjatuh. Di tengah kepanikan massal itulah, Bripka Cecep menunjukkan jiwa korsanya.

Baca Juga: Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi: 3 Orang Tewas Berdesakan Demi Makanan Gratis?

Aksi Heroik Menyelamatkan Warga, Mengabaikan Diri Sendiri

Ketika situasi memburuk, Bripka Cecep tidak tinggal diam. Ia berada di garis depan, menerobos kerumunan untuk melakukan tindakan penyelamatan krusial:

Mengevakuasi Korban Pingsan: Ia berulang kali terlihat mengangkat dan membantu warga, terutama wanita dan anak-anak, yang pingsan karena terhimpit.

Menenangkan Massa: Dengan sisa tenaganya, ia berusaha menenangkan kerumunan yang panik dan mengarahkan mereka agar tidak saling dorong.

Mengatur Jalur Evakuasi: Bersama petugas lain, ia bekerja keras membuka jalan agar korban yang terjatuh bisa segera mendapat pertolongan medis.

Ia mengabaikan rasa lelahnya sendiri, memprioritaskan keselamatan setiap warga yang berada dalam bahaya. Baginya, tugas melindungi masyarakat adalah panggilan jiwa yang harus ditunaikan, apa pun risikonya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI