Suara.com - Teriakan 'mama tolong aku' sempat terdengar saat permukiman warga di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan pada Jumat (19/7/2025) diamuk si jago merah. Dalam kebakaran itu, empat orang anak tewas terpanggang.
Suara teriakan anak kecil yang meminta pertolongan diungkapkan saksi bernama Dewi Rahmawati. Menurutnya, salah satu korban sempat memanggil-manggil orang tuanya sebelum ditemukan tewas.
"Ya udah aku teriak tuh 'asap, asap'. Terus ada anak kecil teriak 'Mama, mama tolong aku dong. Mama, mama, om, om tolongin aku'," kata Dewi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Dewi mengatakan kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi saat dirinya menjemur pakaian.
Saat itu, dia melihat ada kepulan asap berasal dari rumah kontrakan atau indekos tak jauh dari lokasinya berada.
"Rumah ini udah nggak kelihatan karena udah asap semua. Asap warna hitam gitu," jelasnya.
Detik-detik 4 Anak Tewas Terpanggang
Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda sebelumnya mengungkapkan jika korban-korban yang tewas karena tertinggal saat orang tuanya menyelamatkan diri.
Menurutnya, orang tua korban mengalami kepanikan sehingga anak-anaknya tertinggal saat rumah mereka dikepung api.
Baca Juga: Pesta Rakyat Telan 3 Nyawa, Kebohongan Dedi Mulyadi Terkuak Lewat Kontennya: Makan-Nonton Sepuasnya!
"Dikarenakan panik, akhirnya anak-anak tertinggal, orang tua korban tidak sempat membawa mereka menyelamatkan diri," ujar Syamsul Huda dikutip dari Antara, Sabtu.
Syamsul mengatakan pada saat kebakaran belum besar, warga di luar menunggu para korban agar melompat keluar dari jendela.

Kemudian, korban luka tertimpa plafon karena begitu melompat, saat di bawah, cidera sehingga tidak bisa langsung berpindah posisi.
Lalu, warga lainnya yang melihat kebakaran melapor ke unit terdekat Gulkarmat Jakarta Selatan. Ketika petugas tiba di lokasi, api sudah semakin membesar.
"Setelah petugas pertama datang, orang tua meminta tolong untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak," ucapnya.
Petugas yang sudah menggunakan alat pelindung pernafasan (self contained breathing apparatus/SCBA) tidak berhasil menembus untuk menyelamatkan karena api sudah membesar.