RI Obral Tarif ke Amerika, DPR Peringatkan Risiko 'Kecemburuan' dari China

Sabtu, 19 Juli 2025 | 21:51 WIB
RI Obral Tarif ke Amerika, DPR Peringatkan Risiko 'Kecemburuan' dari China
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Amelia Anggraini menyatakan pemerintah perlu mengantisipasi dampak tarif Trump, terutama produk AS bebas biaya impor masuk ke Indonesia. [tangkap layar]

Suara.com - Peringatan keras datang dari Komisi I DPR RI setelah tercapainya kesepakatan tarif impor antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, secara khusus mengingatkan pemerintah untuk segera mengantisipasi respons negara lain yang memiliki kesepakatan dagang erat dengan Indonesia, seperti China.

"Perlu diantisipasi bagaimana terhadap negara-negara lain yang juga mempunyai komitmen kerja sama dengan indonesia seperti China. Dengan kebijakan ini, nah itu yang harus dihitung oleh pemerintah," kata Amelia dalam keterangannya yang dikutip Suara.com, Sabtu (19/7/2025).

Berdasarkan kesepakatan dagang yang terjalin, tarif impor produk Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat memang diturunkan oleh Presiden Donald Trump menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.

Namun, sebagai imbalannya, produk-produk Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia sama sekali tidak dikenakan tarif.

Seperti yang disampaikan Trump, Amerika Serikat kini memiliki akses penuh ke pasar Indonesia.

Menurut Amelia, kondisi timpang ini bisa menjadi preseden.

Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harusnya tetap memaknai statusnya sebagai negara non-blok (non-alignment) agar bisa bersikap adil dengan negara-negara mitra lainnya.

Kekhawatiran terbesarnya adalah negara lain akan meminta perlakuan istimewa yang sama dengan yang diberikan kepada Amerika Serikat.

Baca Juga: Alarm dari DPR: Kesepakatan Dagang dengan Trump Dinilai Tak Adil, Indonesia Bisa Buntung?

"Kita harus memikirkan antisipasi atau sensitifnya dari hasil ini, apakah negara lain melihat, kalau begitu boleh dong juga mendapatkan treatment yang sama," kata Amelia.

Sebelumnya, melalui platform media sosial Truth Social, Presiden Donald Trump menyatakan telah mencapai kesepakatan dagang bersejarah secara langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

"Indonesia akan membayar tarif 19% kepada Amerika Serikat untuk semua barang impor dari mereka ke negara kita," tulis Trump, Rabu (16/7/2025).

Angka 19 persen ini merupakan kompromi signifikan dari ancaman awal tarif 32% yang pertama kali dilontarkan pada bulan April.

Donald Trump Pangkas Tarif Impor RI (instagram)
Presiden AS Donald Trump menyatakan sepakat untuk memangkas Tarif Impor RI dari 32 persen menjadi 19 persen. (instagram)

Tekanan ini bahkan dipertegas dalam surat resmi Gedung Putih tertanggal 7 Juli 2025 kepada Presiden Prabowo, sebelum akhirnya tim negosiasi Indonesia berhasil menundanya.

Sebagai imbalan atas penurunan tarif, Trump memaparkan serangkaian komitmen fantastis dari Jakarta.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah berupaya untuk mempekerjakan kembali hampir 25.000 pekerja federal yang dipecat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pihaknya mendapat keuntungan dalam negosiasi tarif resiprokal dengan Indonesia dan berpeluang membuka seluruh pasar di Indonesia.

Di antaranya adalah kewajiban Indonesia untuk:

  • Membeli energi dari AS senilai $15 miliar AS.
  • Membeli produk agrikultur senilai $4,5 miliar AS.
  • Membeli 50 unit pesawat Boeing baru, sebagian besar model Boeing 777.
  • Menghilangkan semua hambatan tarif dan non-tarif untuk produk AS.

"Kesepakatan penting ini membuka SELURUH PASAR Indonesia kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah," klaim Trump, seraya berterima kasih kepada Indonesia atas komitmen menyeimbangkan defisit perdagangan AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI