UGM 'Tampar' Mantan Rektornya Sendiri, Sebut Sofian Effendi 'Digiring' Pihak Lain, Siapa Dalangnya?

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 12:09 WIB
UGM 'Tampar' Mantan Rektornya Sendiri, Sebut Sofian Effendi 'Digiring' Pihak Lain, Siapa Dalangnya?
Pintu depan UGM. [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

Suara.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya angkat bicara terkait pernyataan mantan rektornya sendiri, Prof. Sofian Effendi, yang menyangsikan ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo. Tak hanya membantah, UGM secara tersirat menuding ada pihak-pihak yang sengaja 'menggiring' sang profesor untuk menyampaikan opini keliru.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (17/7/2025), Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menegaskan bahwa apa yang disampaikan Prof. Sofian dalam sebuah tayangan YouTube sama sekali tidak sejalan dengan data resmi kampus.

"Pernyataan yang disampaikan oleh yang bersangkutan berbeda dengan data dan bukti-bukti akademik yang dimiliki oleh pihak Fakultas Kehutanan UGM," katanya melalui keterangan resmi yang diterima Kamis (17/7/2025) lalu.

Pihak UGM bahkan secara terang-terangan menyayangkan adanya pihak lain yang dinilai telah memanfaatkan Prof. Sofian. Pernyataan ini, menurut UGM, justru bisa menjerumuskan sang mantan rektor ke dalam masalah hukum.

"Kami menyayangkan pihak-pihak yang telah menggiring beliau untuk menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar. Pernyataan tersebut akan berdampak hukum dan menjadi risiko bagi Bapak Sofian Effendi secara pribadi," katanya.

UGM pun kembali menegaskan posisi resmi mereka yang sudah disampaikan sejak 15 April 2025.

"Di siaran pers tersebut disebutkan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan lulus pada tanggal 5 November 1985," katanya.

Pihak universitas juga menegaskan tidak ingin terseret dalam pusaran konflik politik antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dengan Joko Widodo. Sebagai institusi pendidikan, UGM terikat pada aturan perlindungan data pribadi.

"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," katanya soal pernyataan Sofian Effendi.

Baca Juga: Terungkap! 'Jurus Maut' Prabowo Luluhkan Trump, Jokowi Sampai Tertawa

Tarik Ucapan

Pernyataan Sofian sebelumnya disampaikan secara terbuka melalui sebuah video berjudul "Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!" yang tayang di kanal YouTube Langkah Update pada 16 Juli 2025. Dalam video yang hingga Jumat pagi (18 Juli 2025) telah ditonton hampir 500 ribu kali itu, Sofian mengklaim bahwa ijazah Jokowi palsu.

Namun tak lama setelah videonya viral, Sofian menarik seluruh pernyataan yang ia buat dalam video tersebut. Dalam surat bertanggal 17 Juli 2025 yang dilihat oleh Tempo, Sofian menyatakan bahwa keterangan Rektor UGM Ova Emilia pada 11 Oktober 2022 yang menyatakan keaslian ijazah Jokowi adalah benar dan sesuai dengan bukti-bukti yang ada di universitas.

Sofian bahkan meminta agar seluruh video yang memuat pernyataannya segera dihapus dari platform publik. "Akhiri saja polemik ijazah Jokowi. Jangan bentrokan saya dengan rektorat UGM. Saya tidak mau dibenturkan dengan rektor," ujarnya di kediamannya.

Polemik ini kembali membuka perdebatan lama soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah beberapa kali dibantah dan diklarifikasi oleh pihak UGM. Dengan pencabutan pernyataan dari Sofian Effendi, pihak universitas berharap isu ini tidak kembali dipolitisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI