KRL Tanah Abang-Karet Sempat Lumpuh, Penumpang Terjebak 1 Jam di Gerbong, KAI Ungkap Penyebabnya

Senin, 21 Juli 2025 | 14:08 WIB
KRL Tanah Abang-Karet Sempat Lumpuh, Penumpang Terjebak 1 Jam di Gerbong, KAI Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi KRL. Perjalanan KRL rute Tanah Abang-Karet sempat menghalangi gangguan pada Senin (21/7/2025) pagi. Akibatnya penumpang tertahan di gerbong hingga 1 jam. [Dokumentasi KAI Commuter).

Suara.com - Perjalanan para komuter di jam sibuk Senin (21/7/2025) pagi berubah menjadi mimpi buruk saat layanan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Tanah Abang-Karet lumpuh total.

Ribuan penumpang, termasuk yang hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta, dilaporkan terjebak di dalam gerbong hingga lebih dari satu jam.

Penyebabnya lantaran terjadi insiden di mana rangkaian KRL Bandara menabrak seseorang di jalur antara Stasiun Karet dan Tanah Abang.

Kepanikan dan kekecewaan penumpang sontak membanjiri media sosial. Banyak yang mengeluhkan waktu mereka yang terbuang sia-sia di tengah padatnya aktivitas pagi hari.

"Ketahan 1 jam lebih ya Allah buang waktu orang yang mau kerja," keluh seorang pengguna melalui akun X @duniacindyy.

Kritik juga datang karena minimnya informasi awal dari pihak operator. Para penumpang merasa jika pemberitahuan gangguan diberikan lebih cepat, mereka dapat segera mencari alternatif transportasi lain.

"Dari awal kasih tauin kalau ada gangguan, cuma dibilangin tadi di Manggarai kereta belum bisa diberangkatkan, kalau gangguan gini kan kita bisa cari alternatif lain. Sejam cuk cuma buat masuk ke sudirman doang, yang dikereta udah ngomel ngomel ini," tulis akun @sunskie_118.

Kronologi dari KAI Commuter

Menanggapi keluhan yang meluas, KAI Commuter segera menyampaikan permohonan maaf secara resmi.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Anker! PT KAI Commuter Tambah 15 Perjalanan KRL Jabodetabek

Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan bahwa insiden ini melibatkan rangkaian kereta nomor 837A rute Manggarai–Bandara Soekarno-Hatta yang mengalami tertemper atau menabrak orang.

Akibatnya, kaca lampu kereta pecah dan rangkaian tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Untuk mengatasi situasi darurat ini, proses evakuasi segera dilakukan.

“Atas gangguan tersebut, untuk pengguna Commuter Line Basoetta no. 837 A, dialihkan ke Commuter Line Basoetta no. 841 A,” ujar Leza. “Pada pukul 10.35 WIB, commuter line Basoetta no. 841 A berangkat dari jalur kiri Stasiun Manggarai guna evakuasi pengguna commuter line Basoetta no. 387 A,” tambahnya.

Setelah proses evakuasi dan penanganan di lokasi selesai, KAI Commuter mengumumkan bahwa jalur telah kembali normal.

Penumpang menaiki Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Penumpang menaiki Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Info lanjut KA 841A (Manggarai - Bandara Soekarno-Hatta) telah melanjutkan perjalanan kembali. Untuk perjalanan Commuter line lintas Karet-Tanah Abang sudah dapat dilayani kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis akun resmi @CommuterLine.

Dampak Luas

Insiden ini tidak hanya berdampak pada satu kereta, tetapi juga menyebabkan antrean panjang pada perjalanan commuter line lainnya di jalur hilir (KA 5527B, 5071B, 5073B, 5072B) dan jalur hulu (KA 5068B, 5072B).

Kejadian ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan di area perkeretaapian.

Leza menegaskan bahwa berada di jalur rel untuk kepentingan selain operasional kereta api adalah tindakan ilegal dan sangat berbahaya.

“Sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 melarang siapapun berada dan beraktivitas di area jalur rel untuk kepentingan lain selain untuk angkutan kereta api. Selain membahayakan, pelanggaran terhadap Undang-undang ini akan dikenakan pidana penjara 3 bulan atau denda 15 juta rupiah,” tegasnya.

KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk selalu memantau informasi terkini mengenai jadwal dan kondisi perjalanan melalui akun media sosial resmi @commuterline atau contact center 121 untuk menghindari penumpukan dan keterlambatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI