Sepanjang acara, perwakilan URC justru terlihat lebih tenang dan tidak banyak terlibat dalam adu argumen yang tidak jelas.
“Teman-teman URC tidak terpancing selama kegiatan berlangsung. Justru konflik yang terjadi di dalam antara kubu FDTOI dan korban aplikator. Namun, di penghujung acara justru dari pihak korban aplikator membuat ulah pada seorang perwakilan dari URC yang akhirnya berbuntut panjang hingga di luar hotel,” ucapnya.
Untuk diketahui bersama kekinian ada dua koalisi dalam organisasi ojek online (Ojol). Kedua koalisi itu memiliki pandangan yang berbeda.
Adapun kedua koalisi berbeda pandangan soal potongan aplikasi. Ada yang mendukung potongan aplikasi sebesar 20 persen, kemudian ada pula koalisi yang menginginkan potongan aplikasi hanya sebesar 10 persen.
Sebelumnya, beredar video dalam group WhatsApp soal kericuhan antara pengemudi Ojol saat diskusi.
Terlihat mereka beradu argumen namun dengan tensi yang tinggi. Bahkan kedua pihak saling tunjuk.