Suara.com - Di balik kemeriahannya yang viral di media sosial, fenomena sound horeg menyimpan sisi gelap yang semakin meresahkan.
Apa yang dimulai sebagai hiburan rakyat kini telah bermutasi menjadi "teror bising" yang tidak hanya mengganggu, tetapi juga merusak properti, memicu konflik sosial, dan bahkan mengancam kesehatan.
Jauh dari citra pestanya, inilah 7 sisi kelam dari guncangan horeg yang kini menjadi perdebatan nasional.
1. Kerusakan Properti: "Genteng Rumah Saya Rontok, Kaca Jendela Retak!"
Ini adalah dampak paling nyata dan paling sering dikeluhkan warga. Getaran frekuensi rendah yang dihasilkan oleh sound system raksasa ini memiliki kekuatan destruktif.
Banyak warga melaporkan kerusakan fisik pada rumah mereka setiap kali ada karnaval atau battle sound di dekatnya.
"Setiap ada horeg lewat, genteng rumah saya pasti ada saja yang rontok atau bergeser. Kaca jendela sampai ikut bergetar, rasanya seperti gempa buatan," keluh seorang warga di Malang yang videonya sempat viral.
Kerugian materiil ini seringkali menjadi beban warga sendiri, karena tidak ada mekanisme ganti rugi yang jelas dari penyelenggara.
2. Ancaman Serius pada Kesehatan Pendengaran (THT)
Baca Juga: Regulasi Tumpul? Ini Sederet Alasan Sound Horeg Sulit Ditertibkan Meski Meresahkan
Pakar kesehatan memperingatkan bahaya permanen dari paparan suara ekstrem ini. Menurut Dr. Antonius, seorang spesialis THT, suara sound horeg yang bisa mencapai 120-130 desibel (dBA)—setara dengan suara mesin jet—sangat berbahaya.
"Paparan suara sekeras itu, bahkan dalam waktu singkat, dapat menyebabkan trauma akustik, yaitu kerusakan pada sel-sel rambut halus di dalam telinga. Kerusakan ini bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Risikonya adalah tuli permanen," jelasnya.
Anak-anak dan balita menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kerusakan ini.
3. Risiko Gangguan Jantung dan Stres Akut
Bahayanya tidak berhenti di telinga. Getaran dan suara kejut dari sound horeg dapat memicu respons stres akut pada tubuh, terutama bagi lansia dan orang dengan riwayat penyakit jantung.
Seorang ahli kardiologi menjelaskan bahwa suara keras yang tiba-tiba dapat memicu lonjakan adrenalin, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat detak jantung.
"Bagi penderita penyakit jantung koroner atau hipertensi, ini bisa memicu serangan jantung," ujarnya.
4. Pemicu Konflik Sosial dan Adu Gengsi Brutal
Di balik layar, dunia sound horeg penuh dengan persaingan sengit. Battle sound seringkali bukan lagi soal adu kualitas audio, melainkan adu gengsi antar pemilik sound system yang tak jarang berujung pada konflik.
Saling sindir di media sosial, tuduhan sabotase, hingga perkelahian antar pendukung menjadi sisi gelap yang jarang terekspos.
Alih-alih mempererat komunitas, fenomena ini justru berpotensi memecah belah keharmonisan warga.
5. Polusi Suara yang Merampas Hak Ketenangan
Hak untuk hidup tenang adalah hak asasi setiap warga. Namun, sound horeg secara brutal merampas hak tersebut.
Penggunaannya yang seringkali hingga larut malam mengganggu waktu istirahat. Suaranya yang bisa terdengar hingga radius berkilo-kilometer membuat warga yang tidak terlibat dalam acara tersebut ikut menjadi korban polusi suara.
6. Penegakan Hukum yang Tumpul dan Dilema Aparat
Meskipun jelas melanggar berbagai aturan kebisingan, penertiban sound horeg sangat sulit dilakukan. Aparat di tingkat lokal seringkali berada dalam posisi dilematis.
Di satu sisi, mereka harus menegakkan hukum. Di sisi lain, mereka berhadapan dengan massa besar dan dalih "hiburan rakyat" atau "kearifan lokal".
7. Difatwa Haram karena Mudharat yang Lebih Besar
Puncak dari keresahan ini adalah keluarnya fatwa haram dari MUI di beberapa daerah. Fatwa ini didasarkan pada prinsip bahwa kerugian (mudharat) yang ditimbulkan mulai dari merusak properti, membahayakan kesehatan, mengganggu ibadah, hingga memicu pemborosan jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Para ulama bahkan menyebut pemiliknya berpotensi menanggung "dosa jariyah", yaitu dosa yang terus mengalir selama karyanya terus menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Fenomena sound horeg adalah contoh nyata bagaimana sebuah hiburan bisa melewati batas dan berubah menjadi masalah sosial yang kompleks dan berbahaya.